Kelangkaan BBM
KEB: BBM Langka Akibat Mafia Migas
Komite Energi Berdaulat (KEB) mendukung penuh Joko Widodo untuk menghabisi keberadaan Mafia Bahan Bakar Minyak(BBM) di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Energi Berdaulat (KEB) mendukung penuh Joko Widodo untuk menghabisi keberadaan Mafia Bahan Bakar Minyak(BBM) di Indonesia. Ketua KEB Asep Saefuddin menilai kelangkaan BBM saat ini tidak lain akibat ulah Mafia Migas.
"Selama ini mafia migas mengatur BBM dalam negeri merekayasa sedemikian rupa dengan maksud tawar-menawar posisi menteri ESDM di kabinet Jokowi-JK agar jatuh di tangan kelompok mafia ini," ujar Asep di Jakarta Selasa (2/9/2014).
Asep menjelaskan keberadaan mafia migas di Indonesia bisa dilihat dari tidak
maksimalnya pengelolaan minyak dan sumber daya alam Indonesia. Selain itu Asep memaparkan masih banyak sumur minyak Indonesia yang belum dikelola.
"Sungguh ironis, Indonesia dikenal dunia sebagai negara kaya minyak, tapi
bukannya membawa kesejahteraan malah menggerus APBN," ungkap Asep.
Asep memaparkan lifting di 1970-an itu 1.800 barel sekarang tinggal 800 barel. Cekungan yang digarap baru belasan, lifting turun terus akibatnya kita selalu mengimpor.
"Kita tidak produksi tapi kita mengimpor. Ini jelas kerjaannya mafia migas," kata Asep.
Asep menambahkan mafia minyak saat ini banyak terjadi di sektor hilir yaitu yang bermain-main dengan BBM subsidi. Menrut Asep hal tersebut sudah barang tentu akan menggerogoti kas negara.