Cowell Development Cari Pinjaman Rp 600 M untuk Proyek Apartemen
PT Cowell Development Tbk (COWL), emiten properti akan membangun dua proyek baru tahun ini.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Cowell Development Tbk (COWL), emiten properti akan membangun dua proyek baru tahun ini. Untuk memuluskan langkahnya perseroan mencari pinjaman senilai Rp 300 miliar pada tahun ini.
Darwin Fernandes, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Cowell Development, mengatakan perseroan tengah menunggu finalisasi persetujuan pengajuan pinjaman dari Bank DKI untuk keperluan ekspansi tersebut.
"Tahun ini kami membutuhkan pinjaman bank total hampir Rp 600 miliar untuk pembangunan proyek baru, kami masih menunggu pinjaman Rp 300 miliar dari Bank DKI," kata Darwin, kemarin.
Dia mengungkapkan pinjaman dari Bank DKI akan dimanfaatkan untuk pembangunan proyek apartemen Lexington Residence di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dalam proyek ini perseroan akan membangun sebanyak dua tower apartemen menengah atas, dengan total sebanyak 500 unit.
Darwin menjelaskan proyek tersebut menempati lahan seluas 1,1 hektare (ha) yang telah dimiliki sebelumnya. Pembangunan proyek tersebut diperkirakan membutuhkan waktu hingga lima tahun mendatang, secara bertahap.
Kapitalisasi pasar dari proyek Lexington ditargetkan senilai Rp 3 triliun. Proyek akan selesai dibangun dalam lima tahun kedepan.
Proyek baru lainnya, yang tengah dikembangkan Cowell Development tahun ini adalah proyek superblok The Oasis di Cikarang.
Perseroan berencana membangun sebanyak empat tower apartemen, satu tower kondominium hotel, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan (mall).
Darwin mengatakan The Oasis menempati lahan total seluas 13,4 hektare di Cikarang. Dalam tahap awal perseroan akan membangun tower apartemen yang diperkirakan membutuhkan investasi pembangunan senilai Rp 200 miliar tahun ini.
"Untuk pembangunan The Oasis kami sudah mendapat pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), senilai Rp 235 miliar," ujarnya.
Dia menambahkan dari pembangunan apartemen, perseroan memperkirakan kapatalisasi pasar penjualan mencapai senilai Rp 1 triliun untuk dua tahun kedepan.
Novi Imelly, Direktur Utama Cowell Development, mengatakan perseroan tahun ini menargetkan pendapatan usaha (revenue) tumbuh sebesar hingga 20 persen menjadi hampir Rp 400 miliar. Sebagian besar pendapatan akan dikontribusi dari penjualan proyek residensial.
Menurut dia, target pertumbuhan tersebut relatif konservatif dengan menyesuaikan kondisi pasar properti yang tengah mengalami perlambatan saat ini. Apalagi perseroan termasuk pengembang yang fokus menjual properti untuk segmen menengah atas.