Sabtu, 4 Oktober 2025

Kuartal Pertama Astra Agro Lestari Telah Membelanjakan Modalnya Rp 700 Miliar

Di tahun ini, AALI menganggarkan capex sebesar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Kuartal Pertama Astra Agro Lestari Telah Membelanjakan Modalnya Rp 700 Miliar
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada kuartal pertama 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) 17% sampai 23%. Di situ, jumlah yang telah AALI gunakan yaitu sekitar Rp 700 miliar.

"Untuk pananaman, mills, dan pabrik," ungkap Direktur Keuangan AALI, Rudy Chen.

Di tahun ini, AALI menganggarkan capex sebesar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Nah, 30% dari capex tersebut digunakan untuk tanaman, 30% sampai 40% untuk mills, dan 30% sampai 40% lagi untuk pembangunan pabrik.

Tahun ini, AALI akan menambah 3 pabrik kelapa sawit yaitu 2 di Kalimantan dan 1 di Sulawesi. Kapasitas masing-masing pabrik tersebut yakni 45 ton per jam.

Untuk itu, investasi yang dikeluarkan yakni US$ 12 juta sampai US$ 13 juta per pabrik. Rudy bilang, pabrik kelapa sawit tersebut akan rampung 18 bulan. Hingga saat ini, AALI memiliki 26 pabrik kelapa sawit.

AALI pun baru melakukan perluasan kapasitas pabriknya di Aceh dan Sulawesi Barat. Untuk pabrik di Aceh, kapasitasnya meningkat dari 20 ton per jam menjadi 40 ton per jam.

Lalu di Sulawesi Barat dari 20 ton per jam ke posisi 50 ton per jam. Secara keseluruhan, ini pun lantas meningkatkan kapasitas pabrik AALI menjadi 1.280 ton per jam.

Untuk sumber pendanaan capex, AALI berusaha untuk memanfaatkan kas internal dan pinjaman perbankan yang belum ditarik.

Rudy menyebut, pihaknya memiliki pinjaman sebesar US$ 397 juta dari 4 bank. Di situ, yang sudah ditarik yakni US$ 222 juta. Berarti, AALI masih memiliki US$ 175 juta pinjaman uang belum ditarik.

Sepanjang kuartal pertama 2014, AALI membukukan kenaikan laba 120,26% ke posisi Rp 784,6 miliar. Peningkatan kinerja keuangan ini disebabkan oleh naiknya harga rata-rata CPO sebesar 38% menjadi Rp 8.949 per kilogram.

"Harga jual juga naik. Sehingga pendapatan pun naik," kata Direktur Utama AALI, Widya Wiryawan.

Selain itu, AALI juga mendapatkan laba selisih kurs akibat menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved