Sabtu, 4 Oktober 2025

Indo Premier Luncurkan Reksa Dana Berbasis Indeks Infrastruktur

PT Indo Premier Securities meluncurkan ETF baru dengan basis acuan Indeks SMinfra18 dengan kode perdagangan XISI.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indo Premier Investment Management (IPIM) hari ini kembali meluncurkan produk exchange traded fund (ETF) berbasis acuan Indeks SMinfra18.

John D Item, Direktur Utama Indo Premier, menuturkan reksa dana premier ETF SMInfra18 merupakan reksadana kelima berbasis indeks yang diluncurkan perusahaan.

"Peluncuran reksa dana dengan kode XISI ini merupakan jawaban kami menanggapi pesatnya pertumbuhan produk reksa dana berbasis ETF, kami harapkan akan banyak investor yang menanamkan investasinya," jelas John, Kamis (6/3/2014).

Indeks SMinfra18 merupakan indeks milik PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). Indeks ini mengukur performa harga dari 18 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sektor infrastruktur dan penunjangnya. Proses screening atau pemilihan konstituen indeks ini disusun oleh otoritas bursa dan PT SMI berdasarkan data pasar dan tata kelola perusahaan dari setiap emiten yang masuk kriteria. Selain itu, indeks SMinfra juga di review oleh Komite Independen yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang infrastruktur dan pasar modal.

Dengan produk reksadana ini maka akan membantu perkembangan emiten infrastruktur yang tengah mencari permodalan. Dan mendorong capaian Produk Domestik Bruto (PDB) indonesia pada 2025 sebesar 4,5 triliun dollar AS.

Dengan portofolio yang terukur, IPIM memperkirakan investor dapat memperoleh imbal hasil (return) sekitar 20 persen  per tahun. Adapun, target raupan dana kelolaan ditaksir mencapai Rp100 miliar dalam setahun ke depan.

Hingga kini, IPIM merupakan satu-satunya manajer investasi yang menerbitkan reksa dana ETF. Sebelumnya, sudah ada empat reksa dana ETF yakni Premier ETF IDX30, Premier ETF LQ45, Premier ETF Indonesia Consumer, dan Premier ETF Syariah JII.

Dengan tambahan produk baru, perseroan menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) tahun ini menjadi Rp 2,1 triliun, tumbuh 42,85 persen dari perolehan pada tahun sebelumnya Rp 1,4 triliun.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved