HIPMI Diuji Saat Perdagangan Bebas
Raja Sapta Oktohari memaparkan, dalam waktu dekat ketangguhan pengusaha-pengusaha muda diuji.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Raja Sapta Oktohari memaparkan, dalam waktu dekat ketangguhan pengusaha-pengusaha muda diuji.
Dalam hal ini khususnya anggota HIPMI akan diuji dengan pemberlakuan daya saing dalam perdagangan bebas ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
“Jika para pengusaha muda tidak mampu bersaing, bisa dipastikan kita hanya akan menjadi penonton. Seluruh “kuenya” akan dinikmati oleh pengusaha regional, baik dari Thailand, Malaysia, Filipina, maupun Singapura,” ujar Raja Sapta, Senin (17/2/2014).
AEC 2015, lanjut Okto, merupakan dua muka mata uang. Di satu sisi menjanjikan peluang dan mengembangkan bisnis. Namun di sisi lain ada ancaman, jika para pengusaha tidak bisa memanfaatkan peluang kesempatan tersebut.
"Menjadi peluang, ketika kita dapat melihat AEC 2015 sebagai pintu untuk melakukan ekspansi usaha kita. Namun akan menjadi ancaman jika kita tidak mampu memanfaatkannya,” ungkap Raja Sapta.
Sebagai kunci dari dua posisi AEC 2015, Okto mengingatkan bahwa pengusaha muda dan pengusaha pemula harus meningkatkan daya saing, kemampuan, dan strategi bisnisnya. Selain itu pemerintah juga diharapkan mampu untuk menjaga stabilitas perekonomian dan politik di tengah hingar bingar politik.
“Ketika Pemilu usai, AEC 2015 sudah diberlakukan. Jangan sampai kita melupakan agenda perekonomian yang dampaknya lebih besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” papar Okto.