Standard Chartered Bank Pinjamkan Rp 2,6 Triliun untuk Proyek PLTG
Standard Chartered Bank memberikan pinjaman sebesar Rp 2,6 triliun kepada PT PLN (Persero)
Penulis:
Arif Wicaksono
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Standard Chartered Bank memberikan pinjaman sebesar Rp 2,6 triliun kepada PT PLN (Persero). Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai dua proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan mesin 35 Wartsila 34SG di Arun, Aceh dan Kalteng.
Aksi ini dijaminkan oleh Finnvera, lembaga pembiayaan ekspor (Export Credit Agency/ECA) yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Finlandia, sebagai pemberi jaminan kredit ekspor untuk fasilitas pinjaman.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji, menuturkan pinjaman ini menunjukkan komitmen ECA kepada PLN untuk mengurangi beban pemerintah.
"Fasilitas pinjaman ini merupakan komitmen kami dalam mendukung kapasitas dan pasokan listrik kepada para pelanggan PLN tanpa menggunakan anggaran pemerintah," katanya di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Ia menjelaskan, PLTG Arun berkapasitas 184 MW menggunakan 19 mesin dan berbahan bakar liquefied natural gas (LNG). Sedangkan PLTG di Bangkanai berkapasitas 155 MW dengan menggunakan 16 mesin.
Diperkirakan kedua PLTG dengan total kapasitas 339 MW diharapkan dapat menerangi lebih dari 150.000 rumah.
"Selama pembangunan dan operasionalnya, diperkirakan akan menyerap 600 tenaga kerja di kedua wilayah tersebut," katanya.
Sementara itu, Topi Vesteri, Executive Vice President Finnvera, mengatakan Finnvera dan Finish Export Credit sangat senang dapat mendukung alih teknologi Wärtsilä kepada PLN.
"Kedua proyek ini sangat berarti bagi perusahaan dari Finlandia untuk dapat melakukan ekspor mesin dari Vaasa, Finlandia, dan kami sangat bangga untuk memegang kehormatan tersebut," katanya.