Epson Kuasai Pangsa Pasar Proyektor Indonesia
Dengan penjualan angka pencapai hingga 40.000 unit Epson menduduki peringkat pertama
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA –Penjualan proyektor di Indonesia hingga saat ini berhasil mencapai 200.000 unit per tahun, dari jumlah ini sekitar 40.000 unit merupakan kontribusi dari hasil penjualan produk Epson Indonesia.
Hal ini diutarakan Deputy Country Manager PT Epson Indonesia Husni Nurdin, saat peluncuran produk proyektor terbaru Projector Epson EB-S200/X200 Projector EH-TW5200 Projector EH-TW8200 dan Projector Epson Business terbaru di Nusa Dua Bali, Kamis malam (5/12/2013).
Dengan penjualan angka pencapai hingga 40.000 unit kata Husni kini Epson menduduki peringkat pertama setelah Infokus dan Acer.
Dari penjualan produk proyektor ini kata Husni, sekitar 70% untuk bidang pendidikan sedangkan 25 % pembeli produk ini berasal dari instansi pemerintah dan perushaam swasta , sisanya 5 % dimanfaatkan kalangan rumah tangga untuk keperluan home theatre
Epson berhasil memecahkan rekor sebagai merek proyektor nomor satu dunia dalam kurun waktu 12 tahun berturut-turut. Epson tumbuh dari pangsa pasar 22,9% di 2011 hingga menjadi 25,6% di 2012 sebagai pemegang pangsa pasar terbesar.
Data tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dirilis oleh lembaga penelitian pasar proyektor Futuresource Consulting. Penjualan projektor Epson di tahun 2012 terbilang sangat kuat sehingga volume penjualan projektor Epson lebih besar dari volume penjualan gabungan antara merek proyektor yang berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat.
“Kami merasa sangat terhormat dapat menduduki posisi sebagai merek proyektor nomor satu untuk yang ke-12 kalinya, kami merasa sangat senang seperti saat pertama kalinya,” kata M. Husni Nurdin
Seperti diketahui sebelum merilis dua produk proyektor terbarunya EB S 200 dan EB X 200, Epson berhasil memasarkan proyektor kelas pemula RB S100 dan EB X 100 tahun 2011.
Pada kesempatan yang sama Husni berharap proyeltot EB S200 dan X200 dapat diterima dengan baik oleh penggunanya , terutama bagi mereka yang berkecompung dalam bidang pendidikan dan usaha kecil (SOHO).