Bank Danamon Waspadai Kenaikan BI Rate
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mewaspadai kenaikan BI rate sebesar 50 bps yang dilakukan Bank Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mewaspadai kenaikan BI rate sebesar 50 bps yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menjadi 7,50 bps.
Henry Ho, Presiden Direktur Bank Danamon, menuturkan dengan kenaikan ini maka pada tahun depan pinjaman perseroan diprediksi hanya mencapai 15-17 persen.
Ia menjelaskan pertumbuhan kredit pada tahun depan ini sudah memperhitungkan imbas dari kenaikan BI rate dan tekanan atas perekonomian global.
"Akan ada dampak dari eksternal, karena ada kemungkinan bahwa tapering off akan dilakukan, selain itu kenaikan BI rate juga akan memberikan tekanan ke kredit, itu yang kami perkirakan kredit akan tumbuh dibawah 20 persen," kata Ho di Gedung Bank Danamon, di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Ho menuturkan bahwa penurunan itu merupakan imbas dari tekanan sumber pendanaan yang meningkat. Sehingga secara otomatis akan menaikan cost of fund perbankan.
"Sehingga kami perlu menata kembali target loan kami, untuk laba kami akan atur dengan sumber pendanaan melalui sisi lainnya," ujarnya yang enggan menjelaskan pertumbuhan laba bersihnya.
Sebagai kompensasi maka Fee Income akan dipatok bertumbuh 20 persen pada tahun depan. Target itu melebihi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang ditargetkan akan bertumbuh sebesar 15 persen.
Adapun pada 2013, BDMN mematok pertumbuhan kredit perseroan hanya sebesar 15-18 persen. Sebelumnya target kredit perseroan dipatok tumbuh di kisaran 18-20 persen.