Sabtu, 4 Oktober 2025

Harga Akuisisi Inalum Bisa Lebih Murah

Hingga kini pemerintah belum menetapkan berapa harga yang harus dibayar untuk pembelian 55,8 persen saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Harga Akuisisi Inalum Bisa Lebih Murah
IST
Inilah alumunium ingot yang diproduksi oleh PT Inalum, sebuah perusahaan yang sahamnya dimiliki Jepang dan Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini pemerintah belum menetapkan berapa harga yang harus dibayar untuk pembelian 55,8 persen saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari Nippon Asahan Alumunium (NAA). Padahal, Komisi XI DPR telah menyetujui pembelian saham Inalum tersebut.

Dalam rapat pembahasan yang dilakukan antara Komisi XI dengan pemerintah hari ini, Rabu (30/10/2013), hanya diputuskan pembelian saham Inalum akan berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap nilai aset per 31 Oktober 2013. Sementara hingga saat ini baru ada hasil audit per 31 Maret 2013.

Berdasarkan hasil audit yang dilakukan BPKP, nilai aset Inalum per 31 Maret 2013 sebesar 453 juta dollar AS. Namun, BPKP telah melakukan proyeksi atas nilai aset Inlaum per tanggal 31 oktober 2013, yaitu sebesar 558 juta dollar AS.

Nilai proyeksi ini didasarkan bahwa selama tujuh bulan, sejak dilakukannya audit telah terjadi peningkatan nilai aset karena aktivitas bisnis yang berkembang, dan hal lainnya.

Meski belum ada angka pasti berapa nilai Inalum yang akan menjadi dasar nilai pembelian, Menteri keuangan Chatib BAsri optimistis angkanya tidak akan lebih tinggi dari nilai proyeksi BPKP.

"Bahkan saya percaya dengan kondisi saat ini, nilainya mungkin bisa turun, lebih kecil dari proyeksi BPKP," kata Chatib.

Bukan hanya soal nilai aset yang diyakini pemerintah, permasalahan juga masih terjadi lantaran masih adanya perbedaan antara nilai aset menurut pihak NAA dengan hasil audit BPKP. Adapun NAA dalam perundingan dengan pemerintah telah mengajukan nilai aset berdasarkan nilai buku perusahaan yang berada di angka 650 juta dollar AS.

Namun, karena alasan terkait kepentingan dan strategi negosiasi, Chatib enggan menjelaskan lebih lanjut berapa nilai pasti atas aset Inalum tersebut. "Saya tidak mau membuka disini, berapa nilainya, ini terkait strategi negosiasi kami," katanya. (Asep Munazat Zatnika)

Sumber: Kontan
Tags
Inalum
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved