Harga Rumah Bersubsidi Naik 5-10 Persen
Bank BTN yang identik dengan kredit pemilikan rumah (KPR) belum merencanakan menaikkan tingkat suku bunga
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bank BTN yang identik dengan kredit pemilikan rumah (KPR) belum merencanakan menaikkan tingkat suku bunga pembiayaan KPR rumah bersubsidi. Hal tersebut disampaikan oleh Supervisor KPR BTN Cabang Jambi, Pahlevi. Akan tetapi diperkirakan harga rumah bersubsidi akan naik pada akhir tahun 2013.
"Memang diprediksikan harga rumah bersubsidi akan naik pada akhir tahun ini, dan ini sudah menjadi rencana pemerintah sebelum rupiah melemah," ungkapnya, Senin (9/9/2013).
Menurutnya, harga rumah bersubsidi akan naik sebesar 5 sampai 10 persen. Dari harga saat ini Rp 88 juta, harganya diprediksi menjadi di atas Rp 90 juta. Pahlevi menjelaskan, harga yang diperkirakan naik pada akhir tahun 2013, memang sudah menjadi keputusan yang tepat dilakukan pemerintah.
Mengenai kenaikan suku bunga KPR, Pahlevi bilang BTN belum merencanakannya. Hal itu dilihat dengan kabar akan naiknya harga rumah subsidi, sehingga apabila itu terjadi akan memberatkan konsumen.
Sampai dengan Juli 2013, Bank BTN Cabang Jambi sudah mencatat penyerapan KPR mendekati Rp 100 miliar. Adapun targetnya untuk tahun ini penyaluran KPR sebesar Rp 128 miliar. Capaian ini cukup baik karena pencapaian tersebut terhitung baru di semester satu.
Sampai dengan saat ini total penyerapan pembangunan rumah bersubsidi pada Bank BTN sudah sebanyak 1.000 unit pembangunan, dengan target di tahun 2013 sebesar 1.800 unit. "Semoga dengan suku bunga flat sebesar 7,25 persen perkembangan akan perumahan bersubsidi dapat bergairah lagi ke depannya," tutupnya. (tyo)