Kamis, 2 Oktober 2025

Kenaikan BI Rate Ancam Sektor UMKM

Kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga kredit atau BI rate sebesar 50 basis poin dari

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pekerja mengerjakan pembuatan roti di pabrik roti lezat di Jakarta Timur, Senin (2/9/2013). Pascakenaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi tujuh persen, Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) khawatir usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang gagal membayar bunga pinjaman bank dapat meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya dan terancam gulung tikar. Nilai bunga pinjaman bank yang sebelumnya sudah tinggi yaitu antara 13-20 persen, sementara jumlah pelaku usaha UMKM yang gagal bayar atau tidak bisa membayar pinjaman bunga bank mencapai 4 juta orang sebelum BI rate naik. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga kredit atau BI rate sebesar 50 basis poin dari 6,50 menjadi 7 persen dinilai sejumlah pihak akan berdampak negatif bagi kalangan pengusaha yang bergerak di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Makassar, Iwan Bobo Zulkarnaen mengungkapkan dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) rate sebesar 7 persen diperkirakan akan berpengaruh besar terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pasalnya ada banyak pelaku UMKM di Makassar bergantung pada kredit perbankan untuk mendukung aktivitas usaha dan produksi mereka.

"Saat ini ada sekitar 40 persen pelaku UMKM di Makassar menggantungkan modal usahanya dari bantuan modal perbankan atau fasilitas kredit," jelas Iwan, Jumat (6/9/2013).

Menurutnya, kenaikan BI rate yang nantinya dikhawatirkan akan menggerek bunga pinjaman perbankan akan berdampak pada sektor UMKM secara langsung, dimana akan mempengaruhi harga jual produk.

Hal tersebut diakibatkan karena produk UMKM saat ini sudah bersaing dengan masuknya barang-barang kualitas impor yang sejenis dengan produksi UMKM dari berbagai negara termasuk dari cina yang banyak di pasaran.

"Harapan kami mewakili para pelaku usaha khususnya pengusaha UMKM yang bergantung pada fasilitas kredit dari pihak perbankan bisa diberi kelonggaran atau kebijakan mengenai naiknya akibat kenaikan BI rate," harap Iwan.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved