Rupiah Terpuruk
Permintaan KPR BTN Bakal Melonjak
Irman A. Zahiruddin, Direktur Bank PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), mengatakan merosotnya nilai tukar rupiah membawa berkah bagi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Irman A. Zahiruddin, Direktur Bank PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), mengatakan merosotnya nilai tukar rupiah akan membawa berkah bagi menaiknya permintaan atas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BankBTN.
Menaiknya permintaan karena adanya peralihan dari KPR yang mahal kepada yang berharga murah karena kenaikan harga bahan baku rumah menengah keatas. Kenaikan rumah menengah ketas ini membawa berkah bagi Bank BTN yang 80 persen KPR nya dibawah tipe bangunan 70.
"Jadi kan begini ada kenaikan harga rumah kelas meenengah, yang harganya diatas Rp 1 miliar, karena bahan baku komponennya naik, ini yang bisa menyurutkan permintaan untuk properti menengah ke atas, dan larinya ke kita," ujar Irman, di Jakarta, Selasa (20/8/2013)
Meskipun begitu ia menolak menyebutkan kemungkinan tambahan kenaikan penjualan bagi KPR BTN tersebut. Namun untuk kenaikan harga bahan baku biasanya akan turut menaikan harga rumah diatas kenaikan rate rupiah. Sehingga akan menaikan harga jual perumahan menengah ke atas.
"Biasanya diatas rate rupiah, ini berlaku untuk perumahan yang akan dibangun pada tahun ini, kalau pelemahannya setahun maka harga-harga properti akan naik, nah besarnya komponen import juga menentukan kenaikan harga rumah," katanya.
Sebagai informasi hingga hari ini Selasa (20/8/2013) menurut data bloomberg, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 10.723 per dollar AS. Kenaikan ini lebih tinggi ketimbang posisi pada sebelumnya Senin (19/8/2013) yang mencapai Rp 10.650. Dalam beberapa hari terakhir ini nilai tukar rupiah cenderung melemah.