Arus Balik Lebaran Hambat Distribusi, Elpiji 3 Kg Rp 40 Ribu
Akibat kelangkaan ini, harga LPG tabung tiga kilogram ini naik tajam.
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Kelangkaan LPG tabung tiga kilogram di Kabupaten Garut masih terjadi hingga Rabu (14/8/2013). Akibat kelangkaan ini, harga gas elpiji 3 Kg naik tajam. Di sejumlah tempat di Garut, harga gas elpiji 3 Kg bahkan mulai mencapai Rp 40 ribu per tabung. Kelangkaan terjadi karena kendaraan pengangkut LPG kerap terjebak macet saat melewati jalur mudik.
Agen gas di Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Muhammad Kiki (27), mengatakan bahwa di tempatnya, harga gas tabung tiga kilogram masih Rp 14.550. Sehari-hari, ia memasok sejumlah warung penjual gas yang ada di Bayongbong.
"Namun, semakin jauh jarak warungnya, harganya semakin mahal. Kalau di daerah perkotaan, harganya masih Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per tabung. Tapi, kalau sudah di kaki gunung, seperti Cibodas, harganya bisa sampai Rp 40 ribu per tabung," kata Kiki di gudang Agen Maskis Abadi Jaya, Rabu (14/8/2013).
Para pemilik warung, ucapnya, mendatangi langsung gudang agennya untuk mendapat tabung gas. Karena meningginya permintaan, pihaknya memberi batasan, setiap pembeli hanya bisa membeli 10 tabung per hari.
Dengan demikian, tuturnya, para pembeli menanggung langsung biaya distribusi ke setiap warungnya dan akhirnya harga tabung gasnya pun disesuaikan denga jarak dan medan jalannya.
"Sehari habis 1.120 tabung. Tapi permintaan di masyarakat terus bertambah karena banyak yang mudik. Makanya tidak aneh kalau naik jadi Rp 40 ribu per tabung. Hari-hari biasa juga harganya sudah Rp 20 ribu per tabung, kalau di daerah pelosok," tuturnya.
Kenaikan harga gas dalam tabung ukuran tiga kilogram ini juga terjadi di Kecamatan Leles. Imas (48), pedagang di Kampung Warung Tilu, Desa Ciburial, Kecamatan Leles, mengatakan sejak libur Lebaran, dia dan para pemilik warung harus menjemput tabung gas pesanannya ke gudang agen.
"Ada yang memakai jasa ojek. Makanya ada yang jual sampai Rp 25 ribu per tabung. Kalau libur Lebaran kan macet juga, ongkos bensinnya nambah. Dari agen ke warung butuh waktu 1 jam. Padahal jaraknya cuma 4 kilometer," katanya.
Akibat kelangkaan dan tingginya harga gas ini, warga di Desa Ciburial, Desa Salamnunggal, dan sejumlah desa lainnya di Kecamatan Leles langsung membeli gas tabung tiga kilogram pada truk pengangkut tabung gas yang berkeliling ke sejumlah desa.
"Kalau di warung sudah keterlaluan mahalnya. Saya terpaksa harus mengejar truk pengangkut elpiji untuk membeli. Kalau dari truk langsung, harganya Rp 15 ribu per tabung. Di warung Rp 25 ribu," kata Idah (40), warga Desa Salamnunggal yang membeli tiga tabung gas.
Kelangkaan dan peningkatan harga tabung gas pun terjadi di Kecamatan Karangpawitan. Mimin (40), warga Desa Jatisari, Kecamatan Karangpawitan, mengatakan kelangkaan terjadi sejak H-7 Lebaran.
"Biasanya saya dapat 33 tabung dari agen. Sekarang cuma dapat 4 tabung sehari. Harganya juga naik, saya bisa menjualnya sampai Rp 25 ribu per tabung," tuturnya. (sam)