Selasa, 7 Oktober 2025

Jogglo.com Ramaikan E-commerce Indonesia

Satu lagi hadir di tengah persaingan bisnis industri e-commerce Indonesia yang makin ketat dan pesat pertumbuhannya

Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pengunjung mencoba layanan saat peluncuran situs jual beli jogglo.com di Menara Imperium, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2013). Industri jual beli online di Indonesia menjadi tren dan keberadaannya meningkat tajam, ditandai dengan munculnya market place baru bernama jogglo.com e-commerce asli buatan anak bangsa Indonesia. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Satu lagi hadir di tengah persaingan bisnis industri e-commerce Indonesia yang makin ketat dan pesat pertumbuhannya. Ini tentu menjadi angin segar setelah satu minggu yang lalu, salah satu pelaku e-commerce global menyatakan menutup bisnisnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Adalah Jogglo.com, e-commerce asli karya anak bangsa Indonesia mencoba menjadi unik dan beda dibandingkan toko online yang lain.

Founder Jogglo, Widodo Darojatun dalam rilis persnya mengatakan, konsep Jogglo adalah pasar online (marketplace). Seperti halnya pasar, siapa pun dapat membuka toko dan berdagang di Jogglo. Barang-barang yang bisa dijual di Jogglo beragam, mulai dari perlengkapan bayi, pakaian, buku, perlengkapan rumah tangga, dll.

Bedanya, ada tombol “Jualkan” di tampilan produk. Tombol ini akan mempermudah masyarakat untuk menjualkan barang dagangan yang ada di Jogglo, tinggal click & share. Tentunya, ada bagi hasil khusus untuk transaksi yang berhasil diperoleh dari proses men-“jualkan” ini. Bagi hasilnya pun cukup besar, yaitu lebih dari 30 persen omset Jogglo, kata Widodo.

“Jadi, kalau lihat produk tapi belum mau beli, ya “jualkan” saja. Anggap saja ini belanja sambil nabung. Untuk mencobanya, cobalah cari dan tekan tombol “jualkan”. Tinggal klik-klik saja,” kata Widodo Rabu (15/5/2013).

Ada dua manfaat tombol “jualkan” ini. Pertama, dagangan diharapkan akan lebih laris. Kedua, ini peluang baru bagi masyarakat untuk mendapatkan extra income. Widodo mengharapkan agar extra income ini bisa digunakan untuk mendanai berbagai kepentingan sosial, baik individu maupun kelompok. Widodo mencontohkan, misal ada sebuah organisasi sosial ingin melakukan penggalangan dana maka mereka bisa memanfaatkan tombol ini.

Untuk memudahkan transaksi, Jogglo mengintegrasikan banyak hal, mulai dari pembayaran, tarif kirim, social media, dll. Untuk pembelian, pembeli akan diminta untuk mentrasfer uangnya ke rekening yang dikelola Jogglo yang kemudian akan ditransfer ke Penjual setelah barang dikirim. Cara ini akan mengamankan uang pembeli sekaligus tidak merepotkan penjual untuk dalam memeriksa rekening bank. Untuk tarif kirim, sementara Jogglo menyediakan 270 ribu tarif kirim, meliputi 49 kota asal dan 5.600 kota tujuan.

Jadi, setiap barang yang dibeli dan tidak gratis ongkos kirim, Jogglo akan memunculkan tarif secara otomatis. Sedangkan integrasi ke social media, Jogglo menyediakan SocialPush. “Tombol ini disukai banyak orang. Dari keseluruhan produk yang listing di Jogglo, lebih dari 90 persen menggunakan tombol “jualkan”.

Mereka memberikan bagi hasil sukarela yang cukup besar bagi Jogglo. Kebanyakan antara 15 – 20 persen dan itu cukup adil”, terangnya optimis.  “Target selanjutnya, layanan dan kinerja Jogglo harus bagus dan siap go internasional. Karena itulah, dari awal kami memilih menggunakan merek dari kosa kata lokal, namun masih enak diucapkan di berbagai bahasa," tegas Widodo.

Sementara itu SEVP (Senior Executive Vice President) Corporate Communication Jogglo.com, Ichwan Sitorus menambahkan bahwa marketplace seperti Jogglo.com diyakininya lebih sesuai dengan masyarakat Indonesia yang didominasi pebisnis ritel yang heterogen. Sistem ini pun lebih dipercaya karena transaksi lebih aman serta unsur sosialnya tinggi.

"Di Jogglo.com jalinan komunikasi antara penjual, pembeli, dan masyarakat beserta berbagai kepentingan sosialnya bisa terwadahi. Dan yang terpenting bisa saling menguntungkan satu sama lain. Jadi siap-siap jelajahi Jogglo.com untuk berjualan, berbagi amal, bersosialisasi, dan bertransaksi, semuanya Insya ALLOH saling untung menguntungkan," tambah Ichwan.(*)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved