Jamsostek Mekarkan Kantor di Sumatera

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - PT Jamsostek kembali menambah kantor wilayah (kanwil) di Sumatera. Setelah memiliki dua kanwil di Medan dan Palembang, Senin (29/4/2013) resmi dibuka Kanwil Sumbar Riau yang membawahi tiga provinsi, yaitu Riau, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau.

"Tiga provinsi ini memiliki potensi tenaga kerja yang besar. Dari tiga juta tenaga kerja yang tersebar, baru sekitar 50 persen saja yang ter-cover," ujar Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya, di sela peresmian kanwil yang berada komplek perkantoran Mega Asri Jalan Arifin Ahmad.

Dituturkan Elvyn, pemekaran kanwil ini tidak terlepas dari rencana dilakukannya transformasi PT Jamsostek menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan berubah 1 Januari 2014 nanti. Mempersiapkan perangkat tersebut, dilakukan perluasan akses pada pekerja termasuk di Sumatera yang sebelumnya hanya dilayani oleh dua kanwil. Sebelum memiliki kanwil sendiri, Riau menginduk pada Kanwil II yang terletak di Palembang.

Dengan adanya kanwil ini, tenaga kerja akan memiliki akses yang lebih mudah terhadap Jamsostek. Selain itu pengambilan keputusan  juga bisa dilakukan lebih cepat.

"Ketiga provinsi ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus, maupun pekerja yang sangat bagus. Mereka ini wajib untuk diberikan perlindungan jaminan sosial," katanya.

Kanwil Sumbar Riau ini, akan membawahi 11 kantor cabang yang selama ini ditangani oleh Kanwil Medan dan Palembang. Selain itu juga ada dua kantor cabang pembantu.

Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit yang hadir meresmikan Kanwil Jamsostek tersebut berharap kehadiran kantor ini memberikan manfaat bagi tenaga kerja di Riau Sumbar Kepri. Tenaga kerja merupakan aset perusahaan. Dengan adanya jaminan sosial bagi tenaga kerja, mereka dapat menjalankan tugas secara maksimal. Kepastian perlindungan bagi tenaga kerja dan keluarganya ini merupakan penghargaan bagi tenaga kerja itu sendiri.

Apalagi Riau termasuk propinsi yang memiliki kemajuan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ekonomi di daerah ini mencapai delapan persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan rata rata ekonomi nasional yang hanya enam persen. Begitu juga halnya dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai 3.7 persen pertahun. Bahkan sebagai ibukota propinsi, Pekanbaru memiliki pertumbuhan penduduk 4.7 persen yang berasal dari pertumbuhan migrasi.

"Untuk tingkat investasi di Riau ini menempati peringkat empat nasional atau pertama di luar pulau Jawa," katanya. (riz)