Pengembang Mobil Balap Jepang Incar Pangsa Pasar di Indonesia
Presiden Pues International Ltd., Masao Ono, pengembang mobil balap Jepang sedang memikirkan untuk melakukan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Pues International Ltd., Masao Ono, pengembang mobil balap Jepang sedang memikirkan untuk melakukan bisnis di Indonesia. tetapi bukan mobil balap, melainkan sepeda listrik untuk dijual di Indonesia. Demikian ungkapnya khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, Senin (9/4/2013) di Tokyo.
"Saya memang tertarik dengan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, mungkin bagus untuk berbisnis di Indonesia. Saya sendiri 10 tahun ke Indonesia tetapi kini pasti sudah banyak berubah mungkin ya," paparnya.
Ono selain President Pues juga President Tokyo R&D yang mengembangkan berbagai hal terkait dengan kendaraan bermotor mulai sepeda, motor, mobil, truk, dan sebagainya, bukan hanya suku cadang mobil, tetapi juga elektrik, peralatan elektroniknya, bahkan desain mobil juga dilakukan perusahaan yang kini memiliki sekitar 300 karyawan di Jepang. Selain Jepang dia juga memiliki pabrik di China.
Berbagai mobil elektrik dibuatnya bersama berbagai perusahaan besar, misalnya Nippon Steel, Tepco, Chu Electric, Kansai Electric dan sebagainya.
"Kerjasama dengan pihak kementerian ekonomi perdagangan industri (METI) juga dilakukan untuk menciptakan mobil elektrik, termasuk mobil untuk dagang (mall) berjalan khususnya ke daerah-daerah bagi orangtua yang sulit keluar tetapi dengan kedatangan mobil belanja itu orangtua bisa belanja di dekat rumahnya."
Mengenai mobil elektrik, menurutnya Jepang masih harus menunggu sedikitnya lima tahun lagi supaya bisa diterima masyarakat luas. Saat ini masih banyak kekurangan terutama jangka waktu pemakaian masih pendek, harga masih mahal, fasilitas charge kalau soak masih jarang, "Itu sebabnya METI mulai tahun ini menyiapkan anggaran 100 miliar yen untuk menciptakan berbagai tempat charger bagi mobil elektrik sehingga mudah nyaman ke mana-mana," tekannya lagi.
Selain itu juga masih ada kemungkinan meledak walaupun mobil listrik seperti yang pernah terjadi pada taksi di China beberapa waktu lalu, tekannya lagi.
Kepada Indonesia sendiri, Ono sangat berharap bisa memasarkan sepeda listrik karena sangat ramah lingkungan, mudah dipakai dan tidak usah bingung dengan kemacetan. Setidaknya di dalam komplek rumah bisa menggunakan sepeda listrik sehingga memudahkan perpindahan dan pengangkutan keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini diakuinya hal itu masih berupa pemikiran dan akan didiskusikan lebih lanjut di dalam perusahaan mengenai kemungkinan berbisnis di Indonesia di masa mendatang karena melihat potensi pasar yang luas biasa dengan jumlah penduduk 240 juta orang.
"Di China saja sudah terjual 30 juta sepeda listrik suatu potensi yang luas biasa besar," paparnya lagi. maka di Indonesia yang jumlah penduduk sangat banyak tampaknya juga potensi bisnis yang sangat baik saat ini," ungkapnya lebih lanjut.
Kita nantikan saja industri sepeda listrik Indonesia yang datang dari Jepang ini semoga tak lama lagi kita bisa bersepeda listrik ria sehingga mengurangi polusi udara pula di kota Jakarta ini.