Jumat, 3 Oktober 2025

Harga Bawang Melambung

KADIN Tidak Setuju Pemerintah Buka Kran Impor Bawang Putih

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tidak sependapat dengan pemerintah untuk membuka kesempatan mengimpor

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-inlihat foto KADIN Tidak Setuju Pemerintah Buka Kran Impor Bawang Putih
WARTA KOTA/ANGGA BN
Pedagang bawang tengah melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2013). Harga bawang merah dan putih terus menanjak dalam satu pekan terakhir, diakibatkan kurangnya pasokan. Pedagang berharap kepada pemerintah untuk menstabilkan pasokan bawang ke Jakarta. Berdasarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH), yang disetujui Kementrian Pertanian, kuota impor bawang putih pada semester I tahun 2013 sebanyak 160.000 ton. BERITA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tidak sependapat dengan pemerintah untuk membuka kesempatan mengimpor bawang putih. Alasannya KADIN masih menilai Indonesia sebagai negara agraria mampu menghasilkan bawang putih tanpa perlu impor.

"Kita memang tidak siap. Tapi masa negara agraris bawang aja kena problem," ujar Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Oesman Sapta, Kamis (14/3/2013).

Oesman Sapta menjelaskan kalau daerah Brebes seharusnya bisa memasok bawang putih untuk kebutuhan negara. Jika masuk bawang putih impor, produksi lokal menjadi tersaingi dari negara luar.

"Brebes pemasok bawang terbesar. Bawang impor dicampur,itu kasihan petani," ungkap Oesman Sapta.

Oesman Sapta pun menyalahkan sistem tata niaga Pemerinah dalam menjalankan program swasembada pangan khususnya untuk tanaman hortikultura.

"Salah tata niaga. Salah melihat kebutuhan pasar. Masa kita nggak tahu sekarang," jelas Oesman Sapta.

Oesman Sapta pun menilai kalau kinerja Pemerintah belum teratur. Dengan adanya kekurangan bawang putih, Oesman menilai Pemerintah yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian tidak bisa menjalankan program kerja.

"Kalau ada stok banyak ya disimpan. Sekarang strateginya tidak jelas. Mentan dan mendag, yang bisa menjawab," ungkap Oesman Sapta.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved