Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Pengusaha Jadwal Ulang Pengiriman Barang

Banjir Jakarta adalah yang terburuk setelah 2007. Efeknya, aktivitas dan perekonomian

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pengusaha Jadwal Ulang Pengiriman Barang
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pekerja menguras air dan membersihkan lumpur dari dalam pusat peberlanjaan Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, Minggu (20/1/2013). Aktivitas perdagangan di mal ini masih terhenti.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Banjir Jakarta adalah yang terburuk setelah 2007. Efeknya, aktivitas dan perekonomian nasional pun melemah. Kondisi itu pun dirasakan dunia usaha dan industri Jabar.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Deddy Widjaya, mengatakan, sistem pendistribusian barang dari Jabar, baik ke Merak (Banten) maupun Tanjung Priok (Jakarta) terhenti. "Ekspor-impor pun terganggu. Itu terjadi karena pendistribusian barang mengalami keterlambatan," kata Deddy saat dihubungi Tribun, Senin (21/1/2013).

Untuk mengantisipasi banjir tersebut para pelaku usaha dan industri Jabar terpaksa menjadwal ulang pengiriman dan pendistribusian barang,  baik yang berorientasi ekspor, maupun antarpulau. Hal Itu karena kapal pengangkut telah berangkat.

Keterlambatan angkut barang dan pendistribusian itu, ujar Deddy, menyebabkan kerugian mencapai ratusan miliar. "Kerugian langsung itu antara lain adanya penalti. Lalu, biaya operasional membengkak akibat macet parah karena akses jalan ke Jakarta terendam," katanya.

Sementara kerugian  tidak langsung, adalah kepercayaan pembeli turun sehingga menyebabkan pemesanan dan permintaan anjlok.

Saat ini 70 persen industri  Jabar bergantung pada Pelabuhan Tanjung Priok. Karena itu, kata Deddy, agar tidak lagi bergantung pada Jakarta atau Banten, maka Jabar sudah seharusnya memiliki pelabuhan dan bandara internasional. (Tribun Jabar/Erwin)

Baca juga;


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved