Jelang Natal dan Tahun Baru
Pertamina Pangkas Pasokan BBM Bersubsidi ke SPBU
Menjelang Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina memangkas pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ke SPBU.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Natal dan Tahun Baru, PT Pertamina mengambil langkah memangkas pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom bensin.
Keputusan ini diambil Pertamina tak lain bertujuan untuk mengendalikan kuota BBM subsidi, yang baru beberapa waktu lalu disetujui ditambah sebanyak 4 juta kilo liter (KL). Pemangkasan pasokan BBM subsidi ke SPBU mulai diterapkan per hari ini, Selasa (20/11/2012).
Demikian General Manajer Pemasaran BBM Retail Pertamina Region III, Hasto Wibowo mengatakan kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa (20/11/2012). "Mulai hari ini, kami memang memberlakukan pengendalian pasokan premium dan solar di Jakarta, Jabar dan Banten," ungkapnya.
Lanjutnya, bahwa pengendalian pasokan premium dan solar ini sesuai dengan "perintah" pemerintah bahwa kuota BBM subsidi sebanyak 44 juta KL tak ludes sebelum akhir tahun.
Selain itu menurutnya, keputusan memberlakukan pemangkasan pasokan ini untuk mengantisipasi kepanikan publik atas kebijakan pengendalian pasokan BBM secara langsung. Karenanya, sejak hari ini Pertamina menerapkan pemangkasan pasokan secara bertahap sebanyak 10 persen kepada SPBU.
Menurutnya lebih lanjut, kalau tidak dikendalikan maka kuota BBM sampai akhir tahun bisa tembus 1,5 persen dari total kuota BBM subsidi yang telah diputuskan.
Dia mengakui bahwa dampak dari kebijakan ini tidak akan langsung bisa dirasakan dalam waktu dekat ini. Khususnya sepakan kedepan. "Dua pekan lagi masyarakat baru merasakan dampaknya," menurutnya.
Sementara itu, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Ibrahim Hasyim, menyatakan siap mendukung keputusan Pertamina. BPH Migas akan melakukan berbagai upaya untuk mengawal supaya kuota BBM bisa cukup. (*)
BACA JUGA: