RPX Warehouse Bangun Gudang Transit 3000 Meter Persegi
RPX Warehouse, sub-unit bisnis RPX Group, memperluas gudang transit sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnisnya.
TRIBUNNEWS, CENGKARENG - RPX Warehouse, sub-unit bisnis RPX Group, memperluas gudang transit ( transit warehouse ) sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnis RPX Warehouse yang terus mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.
Terletak di pergudangan Lini I, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, fasilitas gudang transit baru ini memiliki luas bangunan 3.000 m² dan mampu menampung 3.500 ton barang.
Dengan bertambahnya fasilitas gudang transit ini, secara keseluruhan RPX Warehouse dapat menangani 11.500 ton barang. Fasilitas ini terdiri dari ruang khusus ekspor dan impor untuk barang, baik internasional maupun domestik, serta rush handling area.
Perluasan ditandai prosesi peletakan batu pertama oleh Harsha E. Joesoef, founder RPX Group, didampingi oleh Taufick D. Mochtar, Senior Vice President Business Development RPX Group sekaligus merangkap sebagai President Director RPX Warehouse, Sanny Marlina, CFO RPX Group dan Siswanto, General Manager Unit Bisnis Pelayanan Kargo, PT Angkasa Pura II sebagai peresmian dimulainya pembangunan gudang transit tersebut yang direncanakan selesai pada Maret 2013.
“Bisnis kargo udara di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan beberapa tahun belakangan ini dan diperkirakan akan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya para operator maskapai penerbangan yang semakin fokus dalam menggarap bisnis di industri pengiriman kargo udara serta rencana pemerintah membangun terminal kargo udara baru untuk mengakomodasi lonjakan pertumbuhan kargo tersebut. Melihat fenomena ini, RPX memperkirakan potensi bisnis layanan manajemen gudang transit ke depannya akan mencapai rata-rata pertumbuhan 12-15% per tahun.” Ungkap Taufick D. Mochtar, Senior Vice President Business Development RPX Group di Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Kondisi inilah yang akhirnya melatarbelakangi penambahan fasilitas gudang transit RPX
Warehouse. Di samping itu, rata-rata pertumbuhan kargo udara dari 2006 – 2010 menurut data dari AP II adalah sebesar 9 persen juga turut menjadi pertimbangan. Pertumbuhan ekspor dan impor melalui transportasi udara beberapa tahun terakhir yang terus meningkat baik dari sisi nilai barang dan volume barang.
Berdasarkan data AP II, Komposisi jumlah volume kargo udara domestik dan internasional yang ditangani pada tahun 2010 melalui Bandara Soekarno-Hatta adalah 47 persen domestik, dan 53 persen untuk internasional. Proyeksi volume kargo menurut Studi LAPI-ITB 2008, kapasitas ideal untuk kargo baru (tahap I) yaitu 1,5 juta ton/tahun yang akan tercapai sekitar tahun 2025.
Fasilitas gudang transit RPX Warehouse menyediakan layanan manajemen kargo sementara milik operator maskapai penerbangan sesaat setelah barang tiba di bandar udara untuk kemudian didistribusikan oleh agen kurir yang ditunjuk oleh pihak maskapai penerbangan. (Eko Sutriyanto)