Kamis, 2 Oktober 2025

Muhammad Yunus

Tak Pernah Cari Untung dari Masyarakat Miskin

Agar menekan biaya, kami membuat pabrik kompor di daerah. Kalau sudah terpenuhi, perusahaan kita tutup pindah ke daerah lain.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Tak Pernah Cari Untung dari Masyarakat Miskin
Istimewa
Prof Mohammad Yunus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang mengenal sosok Muhammad Yunus adalah sosok yang peduli tentang masyarakat miskin untuk mendapatkan bantuan keuangan micro melalui Gremeen Bank.
Di saat kuliah umum di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (23/10/2012) lalu, ia membeberkan berbagai usaha yang dilakukan di Banglades, seperti menyediakan panel tenaga surya untuk penerangan lampu dan penyediaan kompor.

"16 tahun lalu di Banglades masyarakat yang tidak mempunyai  70 persen. Peluang membawa tenaga surya ke pedesaan. Kami membuat perusahaaan penyedia tenaga surya. Jadi kita tidak  mengantungkan negara. Tapi terlalu mahal sehingga warga desa enggan menerima teknologi panel," tutur Yunus.

Namun seiring dengan pemberian pemahaman bahwa teknologi dibuat sendiri dan perusahaan tidak mencari untung akhirnya masyarakat bisa menerima kehadiran panel-panel surya itu.

"Awalnya jualan empat  panel per bulan susah lalu meningkat menjadi  10-20 per bulan. Kemudian mampu menjual ribuan panel surya per bulan bahkan sekarang bisa 1 juta sistem tenaga surya yang dibiayai secara mandiri," tuturnya.

Dalam hal kesehatan, ia menemukan kematian perempuan salah satunya adalah karena asap alat masak yang menimbulkan gangguan pernafasan. Jadi dapur  tempat terburuk yang menjadi sumber gangguan pernafasan.

"Pemerintah memberikan kompor tapi tidak bisa diterima. Kami lalu membuat perusahaan baru didistribusikan dan dijual disesuaikan dengan beaya pembuatan kompor," tuturnya.

Untuk memberikan pelayanan lebih maksimal, Yunus menyatakan membagikan nomer telepon untuk diantarkan produknya. Kalau masyarakat tidak berminat, mereka mengambilnya kembali.

"Agar menekan biaya, kami membuat pabrik kompor di daerah. Kalau sudah terpenuhi, perusahaan kita  tutup pindah ke daerah lain. Jadi perusahaaan tidak mencari laba tapi menyelesaikan masalah. Konsep utama kami melayani yang miskin," tuturnya. (Eko Sutriyanto)
BACA JUGA:

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved