Selasa, 7 Oktober 2025

Keuangan dan Perbankan

Pertumbuhan Laba BNI Capai 24,5 Persen

BNI mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih 24,5 persen dari Rp 4,1 triliun kuartal III 2011 menjadi Rp 5,04 triliun pada kuartal III 2012.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Pertumbuhan Laba BNI Capai 24,5 Persen
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah ketegangan yang meningkat akibat pemulihan ekonomi global yang berlarut-larut di Eropa, Amerika Serikat, dan kini mulai melanda beberapa negara di Asia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,5 persen. Laba bersih meningkat dari Rp 4,1 triliun pada kuartal III 2011 menjadi Rp 5,04 triliun pada kuartal III 2012.

Pendapatan operasional kami yang tumbuh 12,1 persen merupakan penyangga tumbuhnya laba bersih BNI. Itu merupakan hasil dari perbaikan kinerja kami yang terus dikembangkan, tidak hanya pada layanan perbankan konvensional, seperti kredit, melainkan juga perbaikan kualitas layanan ekstra, seperti cash management hingga trade finance.

Peningkatan pendapatan operasional BNI bersumber dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/ NII) yang melonjak 19 persen, yakni dari Rp 9,4 triliun pada kuartal III 2011 menjadi Rp 11,2 triliun pada akhir pada kuartal III 2012. Tumbuhnya pendapatan bunga bersih itu merupakan konsekuensi dari pertumbuhan kredit yang secara ekspansif dilakukan BNI.

Loan to Deposit Ratio (LDR) memang mengalami penurunan, yakni dari 78,3 persen pada kuartal III 2011 menjadi 76,8 persen pada kuartal III 2012. Itu terjadi terutama karena porsi pembiayaan dalam USD terus diturunkan, sementara fokus BNI lebih diarahkan pada pembiayaan dalam denominasi rupiah, sehingga dana terkonsentrasi di dalam negeri.

Hasilnya, LDR dalam denominasi rupiah meningkat 4 persen dari 78 persen pada kuartal III 2011 menjadi 82 persen pada kuartal III 2012.Sementara pembiayaan BNI dalam denominasi USD turun 30 persen dari 83 persen pada kuartal III 2011 menjadi 53 persen pada kuartal III 2012.

Aliran kredit ini dapat dilakukan secara ekspansif karena sumber pendanaan yang semakin berkualitas. Lihat saja Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BNI pada akhir  kuartal III 2012 mencapai Rp 238,9 triliun, naik dari sebelumnya Rp 204,4 triliun pada kuartal III 2011.

Tidak hanya sekadar tumbuh, sebagian besar dana masyarakat yang dihimpun BNI juga berbentuk dana murah. Hal itu ditandai oleh meningkatnya CASA atau sumber dana murah sebesar Rp 31,7 triliun, sehingga komposisi dana murah pada DPK yang terhimpun pun meningkat dari 60 persen pada kuartal III 2011 menjadi 64 persen terhadap DPK pada kuartal III 2012.

Hal tersebut memungkinkan karena terjadi lonjakan nilai tabungan dari Rp 66,9 triliun pada kuartal III 2011 menjadi Rp 83,3 triliun pada kuartal III 2012. Basis penabungnya pun semakin meluas dengan pertumbuhan jumlah rekening dari 12,7 juta rekening pada kuartal III 2011 menjadi 14,3 juta rekening pada kuartal III 2012.

Kondisi tersebut menyebabkan biaya dana yang harus ditanggung BNI menjadi turun 0,7 persen dari 3,5 persen pada kuartal III 2011 menjadi 2,8 persen pada kuartal III 2012. (*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved