Subsidi Listrik Banyak Dinikmati Mall dan Bandara
Perintah secara perlahan dan bertahap akan mencabut subsidi listrik. Subsidi listrik kurang tepat sasaran dan lebih banyak dinikmati mall dan Bandara.
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perintah secara perlahan dan bertahap akan mencabut subsidi listrik. Alasannya, subsidi listrik kurang tepat sasaran dan lebih banyak dinikmati mall dan bandar udara (Bandara).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro, menilai, subsidi listrik akan dipangkas karena penggunaannya hanya dinikmati bagi segelintir perusahaan saja.
"Menurut survei kami dari sekitar sepuluh industri, sekitar delapannya yang menikmati subsidi berasal dari mall dan dua sisanya berasal dari bandar udara," katanya di Jakarta, (16/10/2012).
Ia juga mengatakan, kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen untuk penghematan subsidi dan untuk pembangunan infrastruktur. "Dengan kenaikan tersebut, akan ada penghematan Rp 12 triliun dan akan dipakai sebagian untuk pembangunan infrastruktur nantinya," katanya.
Bambang mengatakan, dengan adanya pengalihan dana dari subsidi listrik itu maka dana pembangunan infrastruktur tidak hanya dari menambah utang saja.
"Kami mulai dengan listrik, mengurangi subsidi listrik dengan menyesuaikan harga. Jadi harus ada upaya memperbaiki subsidi dari tahun ke tahun," kata Bambang.
Pemerintah telah menyampaikan rencana kenaikan TDL sekitar 15 persen pada 2013 melalui RAPBN 2012. Rencananya kenaikan tersebut dilakukan secara bertahap yaitu tiap tiga bulan.(*)
BACA JUGA: