Hatta Rajasa Bergerilya ke Kuwait Cari Investor
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. PDB Indonesia pada tahun 2011 bernilai

TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. PDB Indonesia pada tahun 2011 bernilai 846 miliar dollar AS dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,5 persen. Tak heran jika kemudian Moody’s and Fitch Ratings menempatkan status Indonesia sebagai negara yang sangat layak untuk investasi (investment grade).
Dalam rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (16/10/2012), potensi lain yang dimiliki Indonesia adalah besarnya jumlah penduduk yang mencapai 240 juta. Positifnya, 67 persen di antaranya adalah usia kerja. Luas wilayah yang menghampar juga sangat menjanjikan hasil alam yang luar biasa. Hanya saja, kendala terbesar Indonesia saat ini untuk lebih memacu pembangunan ekonominya adalah terkait masih lemahnya sarana infrastruktur. Padahal, pembangunan infrastruktur sangat diperlukan guna mempermudah konektivitas antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Dalam rangka untuk membangun konektivitas, Menko Perkonomian Hatta Rajasa telah meluncurkan Program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Diharapkan, dengan program ini, keterhubungan atau konektivitas antar satu daerah dengan daerah lain di Indonesia bisa cepat direalisasikan.
Persoalannya, untuk membangun infrastruktur bukanlah perkara mudah. Dalam lima tahun ke depan, setidaknya dibutuhkan biaya Rp 1.500 triliun. Jika hanya mengandalkan pembiayaan dari APBN, tentu akan sangat memberatkan.
“Itu sebabnya, saya sangat gencar mengundang investor. Dan dari perjalanan saya akhir-akhir ini, mulai dari Amerika Serikat, Azerbaijan, Jepang, dan Korea, semuanya berjalan positif. Banyak investasi yang secara real bisa kita raih," tutur Menko Perekonomian Hatta Rajasa di sela-sela KTT Asia Cooperation Dialogue (ACD) di Kuwait, Selasa (16/10/2012).
"Saat ini dari negara-negara anggota ACD, saya juga akan mengundang untuk mau berinvestasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur,” lanjut Hatta. “Infrastruktur ini penting untuk membangun konektivitas di Indonesia. Saya yakin, jika konektivitas ini bisa terwujud, akan bisa menjadi model konektivitas diwilayah Asia dan Pasifik,” lanjut pria yang juga menjadi Ketua Umum PAN ini.
“Itu sebabnya, dalam pidato saya di ACD, saya juga mengundang negara-negara anggota untuk mau menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan potensi yang kita miliki, saya yakin mereka akan berminat,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pada 16 – 17 Oktober 2012, Hatta memimpin tim delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Cooperation Dialogue (ACD) di Kuwait. Dalam KTT tersebut, hadir 32 negara anggota, antara lain Arab Saudi, Afghanistan, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Kamboja, RRT, Indonesia, India, Iran, Jepang, Kazakhstan, Korea Selatan, Kuwait, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Rusia, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Vietnam.
BISNIS POPULER