Harga Pangan Cenderung Menurun
menperkirakan peluang terjadinya deflasi pada bulan September 2012

TRIBUNNEWS.COM PONTIANAK - Peneliti Ekonomi Muda Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dhika Arya Perdana, menperkirakan peluang terjadinya deflasi pada bulan September 2012 cukup besar jika dilihat dari hasil pemantauan harga yang terjadi di beberapa pasar tradisional di Kota Pontianak.
"Sekalipun jika terjadi inflasi diperkirakan akan terjadi inflasi yang cukup rendah. Inflasi/deflasi pada bulan September 2012 diperkirakan bergerak pada interval -0,15 persen hingga 0,27 persen," katanya kepada Tribun, belum lama ini.
Dhika memaparkan, hasil pantauan harga kebutuhan pangan di empat pasar tradisional di kota Pontianak oleh tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Barat hingga minggu keempat bulan September menunjukkan harga sebagian besar bahan pangan cenderung menurun dibandingkan bulan Agustus 2012.
Pada kelompok bahan pangan pokok, 6 jenis beras terpantau stabil. Kelompok bumbu-bumbuan, harga komoditas cabai dan bawang mengalami penurunan harga secara serentak. Penurunan harga cabai terjadi sangat signifikan. Harga cabai rawit turun 27,56 persen
Sementara harga cabai merah keriting turun 9,45 persen. Penurunan harga terbesar dialami cabai merah besar biasa yang mencapai 37,98 persen, jelasnya.
Adapun komoditas bawang merah dan bawang putih menunjukkan tren yang sama dengan komoditas cabai yaitu mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,24 persen dan 9,57 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan harga cabai tersebut disebabkan berlimpahnya stok baik dari lokal Kalbar maupun luar pulau," tuturnya.
Menurut Dhika, pada komoditas peternakan, hanya harga daging sapi murni yang terpantau mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen. Sedangkan komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing mengalami penurunan harga sebesar 24,25 persen dan 15,75 persen.
Komoditas perikanan, ikan tenggiri dan ikan bawal mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 3,64 persen dan 0,51 persen. Jenis ikan lainnya mengalami penurunan harga dengan penurunan terbesar dialami oleh ikan tongkol yaitu sebesar 5,71 persen.
Dari komoditas non pangan, meski menguat, namun harga emas diperkirakan belum mempengaruhi kenaikan harga komoditas emas perhiasan di tingkat pedagang. Sementara harga ongkos angkutan udara terpantau meningkat bersamaan dengan arus balik sembahyang kubur di awal September, tutupnya. (sgt)
Baca Juga :
- Pesawat Sky Aviation ke Pangkalpinang Delay Dua Jam 12 menit lalu
- DPRD Ketapang Geram Dengan Ulah Kontraktor 20 menit lalu
- Tubuh Rais Kian Kurus Akibat Benjolan di Leher 25 menit lal