Jumat, 3 Oktober 2025

Enam Bulan Grup Astra Raih Untung Rp9,7 Triliun

PT Astra International Tbk mencatat pendapatan bersih sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp95,9 triliun.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Enam Bulan Grup Astra Raih Untung Rp9,7 Triliun
TRIBUNNEWS.COM/ BUDI PRASETYO
- PT Astra Honda Motor (AHM), salah satu usaha Divisi Otomotif Astra, meluncurkan Honda Supra X 125 Helm in PGM-FI dengan striping dan warna baru

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - PT Astra International Tbk mencatat pendapatan bersih sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp95,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp76,3 triliun.

Catatan pendapatan Astra International tersebut mendorong kenaikan laba bersih sebesar 13 persen dari Rp8,6 triliun menjadi Rp9,7 triliun.

Laba bersih per saham juga naik 13 persen menjadi Rp239 per saham dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya sebesar Rp212 per saham.

“Grup Astra menunjukkan kinerja yang baik sepanjang semester I tahun ini, khususnya pada penjualan mobil yang diuntungkan dari menguatnya permintaan dalam negeri dan meningkatnya pasokan yang didukung oleh penambahan kapasitas serta berkurangnya gangguan pasokan yang pernah terjadi tahun lalu,” ungkap Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto, di Jakarta, (26/07/2012).

Kegiatan Grup Astra fokus melalui enam bisnis inti yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat berat dan pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi.

Divisi Otomotif Melalui divisi Otomotif, kontribusi laba bersih meningkat 25 persen menjadi Rp 4,9 triliun, termasuk Rp 2,5 triliun dari perseroan dan anak perusahaan serta Rp2,4 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly control entities di bidang otomotif.

Dari bidang manufaktur, PT Astra Otoparts Tbk (AOP) yang 95,7 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp528 miliar, naik 10 persen dibandingkan semester I 2011.

Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS) tumbuh 10 persen menjadi Rp26,3 triliun, termasuk melalui joint bank financing without recourse.

Total pembiayaan alat berat Astra melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance meningkat 32 persen menjadi Rp4,4 triliun. Bisnis pembiayaan alat berat tidak menggunakan fasilitas joint bank financing.

PT Asuransi Astra Buana (AAB), anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, membukukan laba yang sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, dikarenakan biaya komisi dan klaim yang lebih tinggi, walaupun terdapat pertumbuhan pendapatan premi yang sangat baik.

PT Bank Permata Tbk (BNLI) dimana 44,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp712 miliar, meningkat 1 persen didukung oleh pertumbuhan dari pendapatan bunga bersih dan fee based income, meskipun terdapat kenaikan biaya operasional.

Divisi Alat Berat dan Pertambangan Kontribusi laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan meningkat 21 persen menjadi Rp1,9 triliun melalui PT United Tractors Tbk (UNTR).

United Tractors yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp ,1 triliun, naik 21 persen dibandingkan semester I tahun 2011, yang didukung oleh kenaikan pendapatan bersih pada tiga segmen bisnisnya, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan sebesar 19 persen.

Kontribusi laba bersih Divisi Agribisnis turun sebesar 25 persen menjadi Rp764 miliar. Melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang 79,7 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatat laba bersih semester I tahun 2012 sebesar Rp959 miliar dikarenakan adanya penurunan harga rata-rata CPO sebesar 2 persen, meskipun produksi minyak sawit meningkat 7 persen menjadi 636 ribu ton.

Total nilai penjualan naik 7 persen, sementara laba bersih terkena dampak negatif akibat tingginya biaya produksi dan biaya operasional.

Divisi Infrastruktur dan Logistik Kontribusi laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 10 persen menjadi Rp 316 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu, dikarenakan adanya keuntungan tambahan tahun lalu yang berasal dari pembalikan penyisihan pajak penghasilan.

Divisi Teknologi Informasi Kontribusi laba bersih dari Divisi Teknologi Informasi meningkat 32 persen menjadi Rp 54 miliar.

PT Astra Graphia Tbk (ASGR), sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan agen tunggal Fuji Xerox di Indonesia, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan laba bersih sebesar Rp 70 miliar, atau naik 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011.(*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved