Kadin Prediksi Memasuki Ramadhan Inflasi Naik 1%
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memiliki pandangan bahwa BI Rate yang dipatok sebesar 5,75 persen akan mengalami kenaikan.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memiliki pandangan bahwa BI Rate yang dipatok sebesar 5,75 persen akan mengalami kenaikan. Prediksi ini muncul dengan asumsi bahwa Inflasi diprediksi bisa naik 1 persen di masa ramadhan ini.
"Saya pikir kurang akurat melihat indikator suku bunga acuan yang ditetapkan sebesar 5,75 persen. Soalnya, inflasi ke depan akan naik. Kan sebentar lagi mau bulan Suci Ramadhan, maka otomatis harga-harga akan naik", kata Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik, Natsir Mansyur, di Jakarta, (16/07/2012)
Ia mengatakan, inflasi ke depan pasti akan naik mengingat masyarakat Indonesia akan meningkatkan daya belinya di bulan Ramadhan. Artinya, inflasi akan naik dengan hal itu.
"Menurut saya naik. Sekitar 1 persen naiknya. Nah, BI Rate harusnya naik juga bila melihat indikatornya inflasi. Pasti naiklah", terangnya.
Kenaikan ini menurutnya karena kenaikan bahan baku pangan yang beredar di masyrakat. Dengan masih tergantungnya bahan pangan dari import, maka harga-harga akan naik."60 persen pangan masih import jadi kemungkinan bakal naik," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Bank Indonesia (BI) juga perlu berpihak kepada sektor riil. Soalnya, BI dinilai belum berpihak kepada sektor riil. Hal ini terlihat dari SBDK yang masih double digit.
"Bisa saja upaya keberpihakan BI dengan penurunan SBDK. Kan selama ini double digit. Nah, kita maunya agar suku bunga perbankan bisa single digit," katanya. (*)
BACA JUGA: