Jaya Suprana Imbau Masyarakat Konsumsi Jamu
Jaya Suprana menilai, belakangan ini ada kecenderungan untuk membinasaan jamu melalui penggunaan istilah herbal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Minuman tadisional berkhasiat yang dikenal dengan sebutan jamu sudah bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, sebesar 59,12 persen penduduk Indonesia di pedesaan atau perkotaan pernah mengkonsumsi jamu serta 95,60 persen merasakan manfaatnya bagi kesehatan.
Meski banyak dipercaya, Presiden Komisaris Jamu Jago Grup Jaya Suprana menilai, belakangan ini ada kecenderungan untuk membinasaan jamu melalui penggunaan istilah seperti penggunaan kata-kata herbal.
"Ada rencana membuat perkumpulan dokter yang menggunakan jamu, tapi bukan perkumpulan dokter jamu tapi herbal. Kalau dibiarkan lama-lama bisa membinasakan jamu," papar Jaya Suprana saat penyerahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) saat menyerahkan rekor Muri kepada PT Sinde Budi Sentosa produsen aneka jamu dalam kemasan kaleng dan botol di Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Tidak hanya itu, menurut Jaya yang terkenal dengan seniman lawak, ada kecenderungan masyarakat sekarang memilih atau bangga terhadap produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Jika dibiarkan jamu yang menjadi asli milik bangsa ini akan hilang dengan sendiriannya.
"Padahal saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang berjuang mengajukan agar jamu sebagai salah satu warisan budaya ke UNESCO. Dengan usaha itu seharusnya kita bangga menggunakan istilah jamu serta mengonsumsinya," paparnya. (Tribunnews/Eko Sutriyanto)
Baca Juga Berita Lainnya:
Awas! Banyak Jamu Ilegal Beredar