Mobil Buatan Siswa SMK
BPPT Siap Bantu Esemka Perbaiki Emisi dan Lampu
Meski tidak lolos dalam uji emisi oleh Balai Termodinamika, Motor, dan Sistem Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tidak lolos dalam uji emisi oleh Balai Termodinamika, Motor, dan Sistem Propulsi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi diminta untuk tidak putus asa dan terus memperbaiki produk mobil Esemka Rajawali.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, selain tidak lolos uji emisi, mobil Esemka hanya belum memenuhi satu standar uji tipe yaitu lampu mobil yang belum memenuhi syarat.
Dua masalah tersebut diyakini bisa dipenuhi, apabila ada usaha untuk memperbaiki. Pihak BPPT sudah bersedia bekerjasama dengan pihak Esemka untuk memperbaiki kekurangan tersebut. "Kami yakin dengan bantuan para ahli dari BPPT masalah emisi dan lampu mobil Esemka Rajawali bisa diperbaikia standarnya," kata Bambang di Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Bahkan menurutnya, pihak Kemenhub telah menyurati pihak PT Solo Manufaktur Kreasi agar berkoordinasi dengan BPPT untuk meningkatkan standar sehingga memenuhi syarat.
Disebutkan, uji tipe dan emisi yang dipersyaratkan ada 11 item dan hanya dua yang tidak lolos standar. Karenanya diyakini emisi buangan dan lampu bisa cepat ditingkatkan agar memenuhi standar.
Standar emisi untuk mobil baru harusnya membuang karbondioksida (CO) dengan 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/km. Namun mobil Esemka Rajawali emisi pembuangannya masih cukup tinggi yaitu CO-nya 11,63 gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km.
Sedangkan pada uji tipe yang dilakukan pada 2010, lampu mobil yang tidak lolos ujian. Pemerintah menetapkan standarnya dalam satu lampu memiliki 12.000 candel (CD), namun pada Esemka lampu kanannya baru menyinarkan 10.900 CD dan sebelah kiri sebanyak 6.700 CD.