Pembatasan Subsidi BBM
SBY Buka Opsi Kenaikan Harga BBM
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka opsi kemungkinan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka opsi kemungkinan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin premium.
Presiden mengatakan kalau harus menghadapi kenaikan harga BBM maka bantuan kepada masyarakat utamanya masyarakat miskin harus diutamakan.
"Maka sumber anggarannya harus kita pastikan dari sumber yang tepat dan dalam konteks ini mau tidak mau spending atau anggaran dari kementerian lembaga yaitu negara atau pemerintah harus kita kurangi," kata SBY dalam pengantar membuka sidang kabinet paripurna bidang ekonomi di kantor Presiden Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Menurut Presiden, program kementerian yang bisa ditunda sebaiknya ditundak demi mendahulukan program membantu rakyat miskin.
"Yang bisa kita tunda, kita tunda. Apakah proyek, pengeluaran apapun. Jangan sampai proyek seperti ini proyek as usual, belanja gedung belanja operasional dan pembangnan proyek yang bisa kita tunda jangan lantas seoalah-olah kita biarkan. Tidak bisa," kata SBY.
Presiden mengatakan pemerintah pernah menaikkan harga BBM tiga kali dalam sejarah dan menurunkan harga BBM tiga kali dalam sejarah.
"Sejarah itu masa KIB I dan menurunkan dalam KIB yang sama. Dan kalau itu kita jalankan semua, maka kita bisa menghadapi keadaan ini dengan kebijakan yang tepat dan sungguh-sungguh dengan mempertimbangkan apa yang berdampak pada rakyat kita dengan memberikan bantuan-bantuan yang kita berikan," ujar SBY.
Sebelumnya pemerintah mewacanakan pembatasan BBM bersubsidi jenis bensin premium pada April 2012 nanti. Namun sepertinya opsi itu susah dilakukan disebabkan antara lain keterbatasan infrastruktur. Kini mengemuka rencana menaikkan harga BBM bersubsidi jenis bensin premium.