Pembatasan Subsidi BBM
Hipmi Nilai Kinerja Pemerintah Lamban soal Konversi BBM
Menanggapi kurangnya persiapan infrastruktur pelaksanaan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), Himpunan Pengusaha Muda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi kurangnya persiapan infrastruktur pelaksanaan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai kinerja pemerintah cukup lambat.
Ketua Umum Hipmi, Raja Sapta Oktohari menilai kalau konversi tak dijalankan, akan ada konversi anggaran.
"Paling efisiens ya konversi. Itu yang paling efisien untuk menekan APBN. Tapi kalau (konversi BBM ke gas) nggak jalan-jalan, jadi ada konversi anggaran saja nanti. Yang tadinya buat ini, jadi buat itu," ujar Raja Saptaoktohari, di kantor HIPMI, Selasa (14/2/2012)
Namun kelemahan pemerintah untuk melaksanakan konversi BBM ke BBG masih banyak. Di antaranya adalah kurangnya alat konverter dan SPBU yang memberikan sarana untuk gas.
Bagi Raja Sapta Oktohari, dalam pelaksanaan konversi harus dilihat dua unsur, ketersediaan gas dan harga gas yang ada di pasaran jika nanti jadi dilaksanakan.
"Konversi infrastrukturnya ada nggak? Lebih penting harga mahal atau murah, atau barang ada apa nggak ada? Kalau barang waktunya harus ditentukan, tersedia apa nggak,"ungkap Raja Saptaoktohari.