Pembatasan BBM Bersubsidi
Enam SPBU Akan Jadi Percontohan Pemakaian RFID
Dalam pengaturan BBM bersubsidi akhir kuartal I 2011, pemerintah akan melakukan uji coba pengawasan dengan pemakaian RFID
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pengaturan BBM bersubsidi akhir kuartal I 2011, pemerintah akan melakukan uji coba pengawasan dengan pemakaian RFID (Radio Frequency Identification) untuk kendaraan umum (plat kuning) di enam SPBU Pertamina.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo, mengungkapkan pemerintah akan melakukan uji coba pengaturan BBM bersubsidi di enam SPBU yang terletak di DKI Jakarta pada April 2011 nanti.
Mekanisme yang akan dilakukan di enam SPBU tersebut, dengan menggunakan RFID. "Kita akan coba di 6 SPBU di Jakarta," ungkapnya.
Menurut Evita, di dalam mobil angkutan tersebut akan dipasangkan IC, yang berisi data kebutuhan dan yang telah diisikan BBM bersubsidi untuk kendaraan tersebut. "Di SPBU-nya sendiri, akan dipasang 2 reader (pembaca)," jelasnya.
Untuk diketahui, 2 alat baca atau deteksi tersebut berfungsi, pertama, melihat atau mengetahui besaran jatah BBM bersubsidi. Kedua, akan berfungsi menginput data berapa BBM bersubsidi yang telah dibeli dan jatah yang tersisa.
"Jadi nantinya alat itu akan berada di mobil, agar tidak dapat digunakan oleh mobil lainnya," ujarnya.
Sementara itu Vice President Pemasaran BBM Retail Pertamina Basuki Trikora Putra, di tempat yang sama menjelaskan pihaknya akan siap dengan kebijakan pemerintah. Jika sistem ini akan dipakai dan diuji coba, jelasnya, Pertamina akan membekali tenaga di SPBU mengenai tata caranya di lapangan nantinya.
Evita menerangkan bahwa pemerintah hingga kini belum menentukan 6 SPBU tersebut. Dikatakannya, pemerintah sedang pertimbangkan SPBU yang akan dijadikan lokasi uji coba serta alat kendali yang akan digunakan seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau kombinasi keduanya.
Sebelumnya, Vice President Pemasaran BBM Retail Pertamina Basuki Trikora Putra, mengungkapkan, per 30 Desember 2010, infrastruktur di 558 SPBU dari 720 SPBU di Jabodetabek, telah siap menjual BBM non subsidi atau Pertamax dan Pertamax Plus.