Kamis, 2 Oktober 2025
ABC World

Perjalanan Menyesakkan Dada untuk Melihat Bangkai Kapal Titanic

Ikuti perjalanan 3.800 meter di bawah laut untuk memahami betapa berbahayanya menjelajah kedalaman lautan tempat bangkai kapal legendaris…

Ekspedisi ke dasar laut juga harus bergulat dengan bahaya dari jaring-jaring, misalnya terjerat dalam jaring ikan atau terperangkap di bawah karang, yang bisa membuat misi tidak bisa kembali ke atas permukaan air.

Kapal selam mengandalkan pemberat untuk menyesuaikan daya apungnya agar bisa kembali ke permukaan.

Hal ini melibatkan penurunan berat saat tiba waktunya untuk naik. Titan dilaporkan memiliki tujuh tingkat 'fallback', sehingga dapat muncul ke permukaan air, meski beberapa sistemnya gagal.

 

Pada kedalaman sekitar 1.000 meter, segalanya pun berubah. 'Zona tengah malam' lautan dimulai, karena sinar matahari tidak lagi menembus lapisan air sedalam ini.

Suhu juga turun hingga 4 derajat Celcius. Jika kapal selam mengalami kehilangan daya, penumpangnya akan merasakan cuaca dingin yang ekstrem.

 

Ron Allum, seorang insinyur asal Sydney, merancang kapal selam yang membawa pembuat film Titanic James Cameron ke dasar Palung Mariana, bagian terdalam samudra.

"Ketika melampaui 1.000m," jelasnya, "Anda sampai pada titik di mana jika terjadi kesalahan, maka akan jadi bencana besar."

"Sebagai seorang petualang, kita berusaha untuk mandiri. Tidak bergantung pada orang lain untuk penyelamatan. Jadi kharus memastikan diri sendiri dengan asumsi setelah mempertimbangkan semua faktor."

 

Para pakar sudah memperingatkan OceanGate, perusahaan yang mengoperasikan kapal selam Titan. Mereka mengatakan tanpa pengawasan memadai, mengunjungi bangkai kapal  membuat penumpang mengalami kemungkinan bencana.

Seorang mantan karyawan perusahaan itu mengemukakan kekhawatiran bahwa bagian-bagian kapal hanya dapat digunakan hingga kedalaman 1.300 meter.

Seorang jurnalis Amerika yang bergabung dengan ekspedisi Titan tahun lalu melaporkan menandatangani surat yang menyatakan: "Kendaraan kapal selam eksperimental belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun. Kegagalan apa pun dapat menyebabkan cedera parah atau kematian."

 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved