Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Kehidupan Ganda Mata-mata Australia yang Bekerja Untuk KGB

Inilah kisah agen intelijen Australia, ASIO, yang menjual informasi kepada agen intelijen Soviet, KGB, di era Perang Dingin. Perbuatannya…

"Dia bukan orang terakhir yang akan saya curigai, tapi dia juga bukan yang pertama."

Mantan pejabat intelijen Kanada Dan Mulvenna mengatakan Peacock "cocok dengan profil seseorang yang kecewa dengan kariernya dan hal itu berkembang sampai batas tertentu, dia merasakan kepahitan".

Pada tahun 1977 Peacock menawarkan jasanya kepada musuh.

Menjual rahasia

PADA masa puncaknya, Perang Dingin tidak dimainkan di medan perang konvensional, tetapi di dunia gelap agen mata-mata yang bermusuhan.

"Pertaruhannya tinggi, dan orang-orang terluka. Setiap tindakan memiliki konsekuensi," kata Neil Fergus.

Soviet sangat ingin mempelajari rahasia anggota aliansi intelijen Five Eyes: AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Profesor Paul Dibb dari Australian National University mengatakan Uni Soviet "melihat kita (Australia) sebagai mata rantai yang lemah di dalam koalisi Five Eyes".

"Soviet sangat ingin mengetahui tentang fasilitas pertahanan AS Pine Gap dan untuk mengetahui apa penilaian CIA terhadap Uni Soviet."

Saat itulah sebuah paket anonim tiba di Kedutaan Soviet di Canberra pada tahun 1977 yang menawarkan rahasia Five Eyes dengan imbalan uang tunai. Contoh dokumen terlampir.

Paket itu dialamatkan secara pribadi ke orang bernama Gerontiy Lazovik.

Di atas kertas, Gerontiy adalah Sekretaris Dua Kedutaan Rusia untuk informasi pers. Suka berteman dan percaya diri, dia berpakaian necis dengan gaya Barat dan memupuk kontak di antara pegawai negeri, jurnalis, dan diplomat Canberra.

Pada kenyataannya, dia adalah Kepala Stasiun Canberra untuk dinas intelijen KGB.

Gerontiy mengirim paket dari sosok misterius ini ke Moskow dan mendarat di meja Oleg Kalugin, Kepala KGB yang terkenal, yang departemennya menangani operasi penetrasi yang sangat sensitif terhadap badan intelijen Barat.

Oleg awalnya curiga bahwa pendekatan dari mata-mata ASIO ini mungkin suatu jebakan.

"Seperti biasanya, awalnya kami curiga apakah ada agen atau agen ganda, seseorang yang akan membuat kami terlibat dalam skandal besar," kata Oleg kepada Four Corners pada 2004.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved