Upaya yang Perlu Dilakukan Agar Warga Australia Lebih Mengenal Indonesia Lewat Jalur Pendidikan
Sudah ada ratusan ribu warga Indonesia yang lulus dari Australia lewat beasiswa pemerintah Australia. Tapi agar Australia lebih mengenal…
"Saya jatuh cinta dengan negara tersebut ketika ada di sana, dan menyukai segala hal, mulai dari kebudayaan, makanan, orang-orangnya, dan kesukaan mereka terhadap sepak bola," katanya.
Di tahun 2016, ia kembali ke Indonesia setelah mendapat beasiswa New Colombo Plan untuk belajar Bahasa Indonesia di Universitas Atma Jaya Jakarta dan magang di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Saat ini, Robbie tetap aktif mempromosikan Indonesia kepada Australia melalui posisinya sebagai Presiden Indonesia Institute, khususnya lewat 'sports diplomacy' atau diplomasi olahraga.
Menurut Robert, memiliki kemampuan berbahasa Indonesia akan membantu para siswa Australia di masa depan.
"Dengan Indonesia diprediksi akan menjadi negara keempat terbesar dalam bidang ekonomi pada tahun 2050, tentunya akan muncul banyak kesempatan untuk kolaborasi antara Australia dan Indonesia," katanya.
"Misalnya di bidang energi hijau, pertanian, diplomasi olahraga, juga di bidang pemerintahan."
Upaya agar lebih banyak warga Australia belajar ke Indonesia
Meski dinilai belum cukup, Elena mengatakan pernah ada beberapa inisiatif Pemerintah Australia yang menurutnya berdampak "signifikan" bagi siswa-siswa sekolah untuk mengambil mata pelajaran bahasa Asia.
Salah satunya adalah program National Asian Studies and Languages in Schools (NALSAS), yang memberikan pendidikan bahasa Jepang, China Standar Modern, Bahasa Indonesia dan Korea bagi siswa sekolah menengah, namun sayangnya dihentikan pada tahun 2002.
"Kita bisa membangun ketertarikan mereka tentang Indonesia ketika usia mereka masih empat atau lima tahun, dari SD," kata Elena.
Program New Colombo Plan menurut Ellena telah menarik minat lebih banyak mahasiswa Australia untuk ke Indonesia, terutama karena semakin banyaknya jurusan yang ditawarkan.
Namun di luar itu, Elena berharap kontribusi dari Pemerintah Indonesia untuk membuat pembelajaran bahasa Indonesia bisa terus ditingkatkan, agar tidak kalah dengan negara Asia lainnya.
"Para guru di Australia berpikir keras bagaimana caranya bisa membuat Bahasa Indonesia menyenangkan dan semenarik Korea dan Jepang bagi siswa mereka di bangku kelas sembilan," katanya.
"Jadi menurut saya Pemerintah Indonesia memiliki banyak PR dalam membenahi soft power dan menjangkau lebih banyak minat."
Dalam pernyataannya kepada ABC, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib mengatakan berbagai upaya terus dilakukan untuk mempromosikan Bahasa Indonesia di Australia.
Usaha yang dilakukan meliputi program kunjungan sekolah "Indonesia Goes to School", undangan ke Balai Wisata Budaya di KBRI Canberra, undangan bagi guru dan kepala sekolah Australia untuk berkunjung ke Indonesia dengan biaya ditanggung ditanggung pemerintah Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.