Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Jepang Berencana Buang Air Olahan Limbah Nuklir Fukushima ke Samudra Pasifik

Rencana operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima membuang air limbah olahan ke perairan Samudra Pasifik menimbulkan kekhawatiran…

Dikatakan, setelah memenuhi standar keamanan dan diperiksa oleh inspektur pihak ketiga, barulah air akan dipompa keluar dari dasar laut, sekitar 2 kilometer dari PLTN Fukushima, di mana air akan diencerkan lebih jauh.

Menurut Profesor Jim Smith dari University of Portsmouth di Inggris, keamanan air yang akan dilepaskan itu tetap mengkhawatirkan.

"Kita mengukur jumlah radioaktivitas dalam becquerels," jelasnya.

"Pelepasan air olahan limbah direncanakan sekitar 1.500 becquerels per liter tritium. Artinya tujuh kali lebih rendah dari standar air minum WHO."

"Jadi secara teori, jika saja itu bukan air asin, kita bisa meminumnya."

Reaksi negara-negara Pasifik

Pakar nuklir dari Korea Selatan, yang menentang rencana ini, telah diberikan tur selama enam hari di PLTN Fukushima pekan lalu.

Para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik juga telah didekati oleh Jepang, setelah Sekretaris Jenderal Forum Kepulauan Pasifik, Henry Puna, mendesak negara itu untuk menunda rencananya "sampai semua pihak memverifikasi bahwa hal itu aman."

Perdana Menteri Kepulauan Cook dan Ketua Forum Kepulauan Pasifik, Mark Brown, menyebut terjadinya "dialog yang lebih intens" dengan Jepang, dan dia mengakui transparansinya sangat memuaskan.

"Air ini akan dibuang pertama-tama dan paling dekat ke wilayah Jepang sendiri," katanya.

"Jepang telah meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun yang akan merusak rantai makanan atau keanekaragaman hayati mereka sendiri."

Profesor Smith mengatakan lebih aman melepaskan air yang sudah diolah daripada menyimpannya di tangki penampungan karena berada di bawah ancaman topan, tsunami, dan gempa bumi.

"Fasilitas La Hague di Prancis membuang sekitar 450 kali lebih banyak tritium setiap tahun daripada apa yang direncanakan di Fukushima. PLTN Sellafield di Inggris membuang sekitar 45 kali lebih banyak ke Laut Irlandia," ujar Profesor Smith.

"Kita banyak mengetahui bagaimana tritium terakumulasi dalam sistem laut. Tritium tidak mengalami biomagnifikasi. Artinya jumlah dalam suatu organisme sama dengan jumlah dalam air."

Dia menyebutkan pelepasan air tersebut akan membuat orang Jepang terpapar sekitar empat microsieverts per tahun, alat ukur untuk menentukan risiko penyakit dan kanker akibat radiasi.

Sebagai perbandingan, rata-rata, orang terpapar sekitar 2.500 mikrosievert per tahun hanya dari radiasi alami.

Aksi protes terus berlangsung

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved