Ini Alasan Turis China Belum Tentu akan Datang dalam Jumlah Besar ke Australia
Meski Turis asal China paling banyak membelanjakan uang mereka di Australia, setelah nantinya perbatasan internasional dibuka mereka…
Selain itu, persyaratan karantina yang lama saat mereka kembali ke China juga menjadi salah satu kendala.
Setelah tiba ke China, warga harus menjalani karantina selama 14 hari di hotel atau fasilitas yang ditentukan pemerintah.
Di beberapa daerah, karantina tersebut kemudian masih ditambah dengan tujuh hari isolasi mandiri di rumah.
Dr Zhang mengatakan persyaratan karantina ini jelas menjadi halangan bagi warga China berpikir untuk pergi ke luar negeri.
"Tetapi saya kira ini tidak akan berlangsung lama," katanya.
"Dengan adanya tanda-tanda pandemi mungkin segera berakhir, situasi akan membaik."
Kebijakan pemerintah membuat semuanya jadi susah
Setelah pemerintah Australia menganggap orangtuanya belum divaksinasi, Melody Meng berencana membayar agar orangtuanya bisa ke Australia dan menjalani karantina sebelum kemudian divaksinasi dengan Pfizer.
Tetapi walau orangtuanya siap membayar dan tinggal di karantina hotel yang mahal baik di Australia dan China, Melody mengatakan keharusan menjalankan karantina di China akan membuat banyak warga enggan bepergian.
"China adalah penyumbang terbesar bagi industri wisata Australia dan juga menjadi bagian besar populasi migran Australia, tapi pemerintah yang sekarang membuat hidup kami susah," katanya.
Dr Crystal Zhang mengatakan ketegangan politik antara Canberra dan Beijing saat ini juga bisa mempengaruhi niat warga China mengunjungi Australia.
Namun menurutnya, dari beberapa survei, keinginan untuk mengunjungi Australia masih sangat tinggi.
Budaya dan alam Australia yang unik selalu menjadi daya tarik bagi warga China yang nantinya menurut Dr Zhang, pasti akan kembali.
Bagi Jannelle Yang, perpisahan dengan orangtuanya saat ini semakin berdampak pada keluarganya.
"Orangtua saya sudah sepuh, dan bila tidak ada solusi, kami harus berpikir untuk pulang ke China selamanya supaya bisa bertemu mereka," katanya.
"Namun, itu bukan yang kami inginkan, kami sudah tinggal di Australia lama dan akar kami di sini."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.