Persiapan Orangtua Asal Indonesia di Australia Agar Tidak Khawatir Saat Anak Kembali ke Sekolah
Komunikasi dengan pihak sekolah dan persiapan dari rumah telah membantu sejumlah orangtua asal Indonesia di Melbourne saat anak-anak…
Di hari pertama tahun ajaran baru di Melbourne, Abdurrahman yang duduk di kelas 6 begitu semangat datang ke sekolah. Ia sudah datang 30 menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi.
Pengalamannya kembali menjalani kelas tatap muka di awal pekan ini diceritakan oleh ibunya, Sulistijo Mumpuni, warga Melbourne asal Indonesia.
"Kami yakin kalau emosi orangtua berpengaruh pada emosi anak, jadi orangtua harus semangat melepas putra-putrinya kembali ke lingkungan sekolah," ujar Sulistijo, yang akrab dipanggil Ninil.
Sama seperti di negara bagian lainnya, Pemerintah negara bagian Victoria meminta anak-anak untuk kembali ke sekolah di tengah wabah varian Omicron, setelah mendapat masukan dari para pakar.
Meski banyak orangtua di Australia yang khawatir dengan kelas tatap muka, Ninil mengaku jika dirinya tidak terlalu takut karena sudah mendapatkan arahan dan penjelasan yang lengkap dari sekolah.
"Saya pribadi, tidak ada kekhawatiran, karena memang dari dulu keluarga kami yakin jika tugas kita adalah berikhtiar dan melakukan ikhtiar tersebut," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
"Pakai masker sudah, hand sanitiser sudah, vaksinasi sudah, jadi sisanya tinggal menjalani saja dan anak-anak juga mesti paham soal itu."
Deviani Syarifuddin, yang juga asal Indonesia, menceritakan ada perasaan "campur aduk" saat ia mengantarkan anak-anak kembali ke sekolah.
"Yang dipersiapkan adalah lebih soal mental," ujar Devi, yang mengaku lega anak-anaknya bisa kembali ke sekolah.
Ia mengaku jika 'lockdown' di Melbourne, yang menjadi salah satu paling lama dan ketat di dunia, sangat berpengaruh kepada anak-anaknya yang duduk di Kelas 2 dan Kelas 9.
"Kasihannya karena social life mereka jadi terganggu, enggak bisa bermain dengan anak-anak lainnya, juga ada perasaan ada yang membatasi."
Sekolah menyediakan alat tes rapid antigen
Untuk kembali menjalani kelas tatap muka, selain syarat vaksinasi bagi anak-anak yang sudah memenuhi syarat usia, sekolah juga meminta agar mereka menggunakan masker di dalam kelas.
"Protokol kesehatan tetap dilakukan di sekolah, tapi pihak sekolah juga meminta agar orang tua menyiapkan masker cadangan," ujar Ninil.
Ia juga mengatakan sejak awal pandemi, Abdurrahman juga sempat membuatkan masker untuk teman di kelasnya, guru-guru dan petugas perpustakaan yang ia jahit sendiri.
Begitu juga dengan Devi yang meyediakan semua perlengkapan, seperti masker dan 'hand sanitiser' yang sekarang sudah seperti kebutuhan pokok.