Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Perburuan Sirip Hiu Masih Berlangsung Terbuka di Indramayu

ABC diundang untuk mengunjungi pasar ikan di Indramayu (Jawa Barat) dan tidak menemukan adanya bangkai hiu yang dijual. Namun pada…

ABC diundang untuk mengunjungi pasar ikan di Indramayu (Jawa Barat) dan tidak menemukan adanya bangkai hiu yang dijual. Namun pada hari kedua ABC mengunjungi pasar itu, terlihat pemandangan yang sangat berbeda.

Perburuan Hiu Di Indramayu

"Tidak ada yang melanggar aturan di sini ... kalau [para nelayan] menangkap hiu di jaring mereka, mereka melepaskannya kembali ke habitatnya, jika hiu itu masih hidup," kata Darto, kepala koperasi perikanan setempat.

Namun, keesokan harinya ABC muncul di sana tanpa pemberitahuan dan menemukan bukti industri perburuan hiu yang menggurita, dengan para pekerja memotong ratusan sirip hiu di dermaga.

Berjalan di atas hamparan bangkai hiu, juru lelang meneriakkan angka-angka dengan cepat lewat megafon, sekelompok kecil pembeli berkerumun di sekitarnya.

Di antara hewan mati di kaki mereka, darah mengucur dari insang mereka, hiu martil yang terancam punah, dengan kepala mereka diukir pada satu titik untuk menyembunyikan moncong berbentuk palu khas mereka.

Lebih jauh ke bawah dermaga, hiu kecil ditumpuk seperti kayu bakar ke dalam truk, dan dibawa untuk diekspor.

Indonesia diyakini membunuh lebih banyak hiu daripada negara lain mana pun di dunia dan, sekarang, berkat tindakan keras terhadap kapal penangkap ikan asing, industri ini berkembang pesat.

Ini terlepas dari penurunan selera di China terhadap sup sirip hiu.

"Sirip hiu masih menguntungkan secara ekonomi bagi para nelayan, terutama mereka yang mata pencahariannya didasarkan pada perburuan hiu untuk perdagangan siripnya," kata Vanessa Jaiteh, seorang peneliti perikanan hiu Indonesia.

Dr Jaiteh mengatakan bahkan hiu yang tertangkap secara tak sengaja sering dibunuh demi sirip mereka sebagai cara untuk meningkatkan keuntungan dari perjalanan melaut.

Penelitiannya selama bertahun-tahun telah mengarahkan ahli biologi kelautan untuk menyimpulkan bahwa penangkapan ikan memiliki "dampak parah" pada beberapa populasi hiu di Indonesia.

"Nelayan yang lebih tua mengatakan menangkap lebih banyak hiu di masa mudanya, dan bahkan nelayan muda mengatakan menangkap hiu yang lebih besar dan lebih banyak kurang dari satu dekade lalu," katanya kepada ABC.

Warning: This video contains footage some viewers may find distressing. Indonesian fishermen are catching sharks for their lucrative fins Video: Warning: This video contains footage some viewers may find distressing. Indonesian fishermen are catching sharks for their lucrative fins (Indonesian)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved