Mahasiswa Indonesia di UNSW Sydney Protes Perubahan Sistem Kuliah
Salah satu universitas terbesar di Australia University of New South Wales (UNSW) sekarang menerapkan sistem perkuliahan baru, yaitu…
Salah satu universitas terbesar di Australia University of New South Wales (UNSW) sekarang menerapkan sistem perkuliahan baru, yaitu dalam setahun dijadikan tiga kali kalender akademis, dari yang semula hanya dua (semester).
UNSW Ubah Sistem Kuliah:
- Universitas New South Wales (UNSW) mengubah sistem kuliah dari dua semester jadi tiga kalender akademik pertahun
- Perubahan dimaksudkan mempercepat studi mahasiswa serta penggunaan kampus bisa maksimal sepanjang tahun
- Kalangan mahasiswa menentang perubahan ini dan berencana menggelar unjukrasa besar-besaran
Namun perubahan tersebut ditentang kalangan mahaaiswa, sebagian di antara mereka berencana menggelar aksi unjukrasa dalam waktu dekat.
Berita mengenai ketidakpuasan mahasiswa ini muncul dalam pemberitaan harian ternama Sydney Morning Herald hari Jumat (7/6/2019). Berita ini telah menjadi yang paling banyak dibaca online secara nasional.
Di Australia, UNSW adalah universitas yang masuk kelompok yang disebut Group of Eight (Kelompok Delapan) universitas terbesar dan ternama.
Sekarang UNSW menerapkan apa yang disebut trimester, sehingga tahun akademik lebih panjang selama enam minggu setiap tahunnya, dan selama musim kuliah 10 minggu per periode bisa mengambil 3 matakuliah.
Dalam sistem lama mahasiswa bisa mengambil 4 mata kuliah selama masa kuliah 13 minggu per semester.
Menurut laporan SMH, pihak universitas mengakui adanya permasalahan dengan peralihan tersebut. Namun UNSW mengatakan sistem yang baru ini dimaksudkan memberikan kemungkinan mahasiswa untuk selesai lebih cepat, dan juga kampus bisa digunakan sepanjang tahun.
Mereka yang tidak setuju dengan perubahan ini mengatakan bahwa universitas mencoba mengurangi pengeluaran dana dengan memaksa mahasiswa kuliah terburu-buru dengan menyelenggarakan perkulian sepanjang tahun.
Salah seorang mahasiswa asal Indonesia Sebastian Chua duduk di tahun ketiga jurusan Bisnis dan Ilmu Komputer di UNSW. Dia juga aktif sebagai pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di kampusnya.
Keberatan mahasiswa asal Indonesia
Dalam perbicangan dengan wartawan ABC Indonesia, Sastra Wijaya, hari Jumat (7/6/2019) Sebastian mengatakan sejak semester kedua tahun 2018 ketika diumumkan bakal adanya perubahan, sudah banyak mahasiswa yang berunjukrasa mendesak universitas membatalkan keputusan tersebut.
"Namun unjukrasa yang akan diadakan dalam waktu dekat tampaknya akan menjadi yang paling besar," kata Sebastian yang berasal dari Jakarta.
Lebih dari seribu mahasiswa mengatakan akan hadir dalam unjukrasa di bulan Juni.
Saat ini mahasiswa UNSW sekitar 59 ribu orang.