Senin, 6 Oktober 2025
ABC World

Berpuasa Saat Bekerja di Ketinggian Turbin Angin di Australia

Ribuan anak muda Indonesia pemegang visa berlibur sambil bekerja di Australia melakoni pekerjaan yang tak pernah mereka bayangkan…

Ribuan anak muda Indonesia pemegang visa berlibur sambil bekerja di Australia melakoni pekerjaan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya, seperti menjadi teknisi di proyek konstruksi pembangkit listrik tenaga angin.

Program Working Holiday Visa

  • Kesempatan bagi pemuda Indonesia usia 18-30 tahun untuk bisa berlibur sambil bekerja di Australia
  • Skor IELTS minimal 4,5
  • Memiliki keterangan dari bank memilki dana minimal AU$ 5000, yang boleh juga rekening atas nama orang tua
  • Jika ingin kerja dua tahun, perlu setidaknya 3 bulan bekerja di kawasan pedalaman atau pekerjaan tertentu
  • Dapatkan informasi selengkapnya di situs resmi WHV dan waspada dengan tawaran yang menjanjikan dapat membantu

Audi Melsom sejak lama memendam cita-cita untuk melancong ke banyak tempat di dunia.

"Untuk itu saya harus menabung, tapi menabung yang cerdas, caranya dengan bekerja di negara yang pendapatannya sangat tinggi," kata Audi kepada Alfred Ginting dari ABC Indonesia.

Ketika mendengar informasi tentang visa berlibur dan bekerja (work and holiday visa subclass 462) selama setahun bagi orang Indonesia yang berumur di bawah 30 tahun, Audi pun menyiapkan syarat yang diperlukan untuk mendaftar.

Kini Australia menyediakan kuota bagi 1500 orang Indonesia yang berusia kurang dari 30 tahun untuk bekerja di Australia.

Maret lalu Australia dan Indonesia meneken perjanjian perdagangan bebas yang salah satunya komitmen Australia membuka kuota WHV menjadi 4500 orang sampai tahun 2025 dengan penambanhan 500 kuota tiap tahun.

Audi dipanggil wawancara oleh Dirjen Imigrasi pada Januari 2018, dan sebulan kemudian ia mendapat kabar mendapat visa.

Pada bulan Mei ia pun mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah stasiun televisi.

Ia menginjakkan kaki di Darwin, Teritori Utara (NT), Australia pada Juni 2018 dan menjalani beragam pekerjaan tidak tetap selama dua pekan.

"Saya pernah bekerja di kontruksi, memperbaiki atap rumah. Setelah itu saya dapat pekerjaan tetap di cafe untuk membantu di dapur, lalu dapat kerja di perkebunan semangka dan labu di Catherine, NT selama tiga bulan," kata Audi yang kini berusia 29 tahun.

Kemudian ia mendapat pekerjaan di perusahan kontraktor perkebunan yang menggarap lahan pihak lain.

"Pekerjaan berpindah-pindah dari perkebunan mangga, asparagus, cendana. Saya di sana untuk memenuhi syarat visa tahun kedua," kata Audi.

Untuk bisa mendapat visa tahun kedua, pemegang WHV harus bekerja di sektor dan kawasan yang telah ditetapkan pemerintah selama 88 hari.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved