Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Kalangan Pendidikan di Australia Khawatir Dengan Kerusuhan Pemilu Indonesia

Kerusuhan yang berakhir dengan tindak kekerasan menentang hasil pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Presiden Joko Widodo-Ma\'ruf…

Kerusuhan yang berakhir dengan tindak kekerasan menentang hasil pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Presiden Joko Widodo-Ma\'ruf Amin di Indonesia turut menimbulkan rasa khawatir bagi beberapa pihak di Australia.

Reaksi kalangan pendidikan Australia

Kegelisahan ini khususnya melanda kalangan pendidikan terutama universitas atau sekolah yang memiliki program pertukaran pelajar ke Indonesia.

Beberapa sekolah di sini sudah merencanakan akan melakukan study tour ke Indonesia di bulan Juni dan Juli 2019.

Silvy Wantania, guru Bahasa Indonesia di sebuah sekolah Australia di kawasan Bachus Marsh, sekitar 60 km dari ibukota negara bagian Victoria Melbourne mengatakan 15 muridnya akan berpartisipasi dalam program study tour ke tiga kota di Indonesia di antaranya adalah Jakarta, Yogyakarta dan Bali.

Namun travel warning dari pemerintah Australia terkait kondisi Jakarta setelah kejadian tanggal 21 dan 22 Mei membuat beberapa orangtua murid panik.

"Tadi malam saya tidak bisa tidur karena satu orangtua kirim e-mail tentang travel warning dari pemerintah Australia yang mengatakan akan ada serangan teroris," ungkapnya.

Menurutnya, rasa panik tersebut muncul akibat kurangnya pengetahuan mereka akan Indonesia.

"Sebagian besar orangtua murid belum pernah ke Indonesia," kata guru yang sudah mengajar tiga tahun di sekolah tersebut.

"Jadi kalau di media lihat orang bakar mobil dan tembak-tembakan pasti takut. Sedangkan kita sebagai orang Indonesia pasti tahu kalau tetap ada daerah yang aman."

Menurut Silvy, konflik ini turut mempengaruhi jumlah siswa yang berminat untuk belajar Bahasa Indonesia.

"Kalau sampai isu ini terus bertambah, tidak hanya trip ini yang akan terpengaruh, tapi seluruhnya, karena ini pun jumlah siswa yang belajar Bahasa Indonesia menurun lagi."

Kekhawatiran itu tidak hanya dirasakan di sekolah menengah.

Universitas Tasmania juga akan menyelenggarakan program studi lapangan di bidang lingkungan dan konservasi budaya tanggal 28 Juni sampai 12 Juli 2019.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved