Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Australia Diam-diam Datangkan Terduga Pembunuh Turis di Uganda

Dua pria asal Rwanda yang dituduh membunuh turis pada tahun 1999 telah dimukimkan di Australia sebagai bagian dari pertukaran pengungsi…

Dua pria asal Rwanda yang dituduh membunuh turis pada tahun 1999 telah dimukimkan di Australia sebagai bagian dari pertukaran pengungsi dengan Amerika Serikat, yang telah menahan keduanya selama 15 tahun.

Australia Terima Tahanan AS

  • Dua warga Rwanda telah ditahan di AS selama 15 tahun namun gagal didakwa
  • Kasus mereka dihentikan hakim yang menemukan pengakuan terdakwa dilakukan di bawah penyiksaan
  • Tidak diketahui apakah Australia menerima kedua orang ini sebagai imbalan AS yang menerima pengungsi dari Pulau Manus

Media di AS melaporkan kedua pria yang terlibat pembunuhan delapan turis di Uganda dibawa ke Australia pada November 2018.

Disebutkan, hal ini sebagai bagian dari pertukaran pengungsi yang dinegosiasikan oleh mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan pihak Pemerintahan Presiden Barack Obama.

Kedua orang ini telah mendekam dalam tahanan imigrasi AS setelah upaya mengadili mereka gagal.

Depadagri Australia yang membawahi imigrasi menolak mengomentari laporan itu. Namun sumber ABC menyebutkan kedua tersangka pembunuh itu telah dimukimkan di sini sejak tahun lalu.

Pada 2016, PM Turnbull membuat kesepakatan pertukaran pengungsi dengan Presiden Obama.

Dalam kesepakatan itu AS setuju menerima ratusan pengungsi dari Pulau Manus yang tidak diperbolehkan masuk ke Australia.

Kesepakatan itu memicu kemarahan Presiden Trump, yang menuding pendahulunya membuat kesepakatan yang tak sesuai dengan kepentingan negaranya.

Dalam percakapan telepon setelah Trump dilantik sebagai presiden, dia melampiaskan kekesalannya kepada PM Turnbull karena terpaksa menghormati kesepakatan itu.

"Hal ini membuat saya terlihat sangat buruk," ujar Trump kepada Turnbull saat itu.

PM Turnbull mengingatkan Presiden Trump agar mengingat dirinya sebagai pengusaha yang harus menghormati suatu perjanjian.

"Ini permasalahan besar. Saya pikir kita harus menghormati kesepakatan itu," ujar Turnbull dalam transkrip pembicaraan mereka.

"Saya memintamu sebagai seorang sahabat," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved