Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Taktik Kampanye Senator Australia Ini Termasuk "Membakar Alquran"

Masih ingat dengan senator Australia Fraser Anning yang "dikepruk" telur oleh \'Egg Boy\' ketika terjadi serangan teror di Selandia…

Masih ingat dengan senator Australia Fraser Anning yang "dikepruk" telur oleh \'Egg Boy\' ketika terjadi serangan teror di Selandia Baru? Sosok politisi kontroversial itu kini mendapat bantuan dari kelompok kanan garis keras agar bisa terpilih kembali dalam Pemilu Australia 18 Mei mendatang.

Investigasi ABC mengungkap adanya rencana rahasia kelompok tersebut menggunakan Fraser Anning demi memperluas agenda garis keras mereka di Parlemen Australia.

Pesan-pesan SMS kelompok ekstrim kanan yang diperoleh ABC, menunjukkan strategi gerakan mereka untuk membuat aksi-aksi rasis secara konfrontatif selama kampanye pemilu saat ini.

Aksi-aksi itu dirancang untuk menarik perhatian umum sehingga membantu Senator Anning terpilih kembali. Di antaranya mereka berencana menggelar aksi-aksi yang melanggar tabu, termasuk "membakar Alquran".

Mereka juga berencana mendapatkan akses email dan basis data SMS untuk mengirim pesan-pesan politik kelompok kanan garis keras.

Salah satu di antara mereka bernama Andrew Wilson, yang telah lama terlibat gerakan nasionalis kulit putih Australia.

Dalam satu pesan elektronik tersebut, Wilson mengakui bekerja untuk Senator Anning sebagai pembuat konten online.

Dia menyatakan sedang merekrut anggota untuk Partai Nasional Konservatif yang didirikannya, namun hal ini dibantah oleh Anning.

Partai ini merupakan salah satu organisasi yang ditargetkan oleh kelompok kulit putih yang memiliki rekam jejak infiltrasi ke parpol dan LSM.

Lahirnya operasi politik sayap kanan

Salah satu LSM yang pernah diinfiltrasi oleh kelompok kanan ini yaitu organisasi bernama NSW Humanist Society di Kota Sydney.

LSM progresif ini menjadi sasaran untuk diambilalih kelompok supremasi kulit putih.

Humanist Society didirikan atas dasar Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948. Bahkan ada simbol LGBT di luar gedung aula mereka.

Tetapi pada pertengahan 2000-an, kelompok samaran bernama Klub Nation menyewakan tempat itu untuk menggelar kegiatan neo-NAZI.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved