Minggu, 5 Oktober 2025
ABC World

Peran Silent Majority Dalam Kemenangan Jokowi

Seorang pengamat politik mengatakan bahwa pendukung senyap atau \'silent majority\' menjadi kelompok yang berpengaruh besar pada perolehan…

Sejumlah survey menyimpulkan serangan fitnah dan hoaks itu lebih banyak ditujukan ke pasangan calon dari kubu petahana Joko Widodo dan Ma\'ruf Amin.

Lembaga PoliticaWave menyebut Jokowi adalah korban hoaks politik terbanyak dan mencatat selama kontestasi Pilpres 2019 ini, 10 hoaks terbesar dengan jumlah percakapan terbanyak di internet seluruhnya menyerang Jokowi.

Hoaks tersebut diantaranya isu penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet, utang pemerintah dari China, kontainer berisi surat suara, serbuan tenaga kerja asing hingga Jokowi dituduh PKI, anti Islam sampai larangan azan.

Namun Wahyudi Akmaliah menambahkan tidak dipungkiri agresivitas dan militansi pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini memang berhasil mendongkrak secara signifikan suara kubu oposisi.

"Hasil Quick Count ini cukup mengagetkan dimana perolehan suara Prabowo Sandi diluar perkiraan banyak lembaga survey dan selisih suara sangat tipis."

Pemilih Islam di Indonesia makin dewasa

Wahyudi Akmaliah yang juga pengamat budaya populer dan kemasyarakatan ini menilai salah satu momen yang juga turut mempertebal keyakinan pemilih silent majority khususnya di kalangan umat Islam adalah pemberitaan ibadah umroh yang dilakukan Joko Widodo di masa tenang.

"Swing voter yang terpapar hoaks dan masih berpikir Jokowi Kristen, anti Islam kemudian menyaksikan pemberitaan ibadah umroh Pak Jokowi di media dan itu berhasil meyakinkan pemilih yang masih meragukan keislaman Jokowi." tambahnya.

Efek pemberitaan umroh ini juga yang menurut Wahyudi telah menyelamatkan Joko Widodo dari kekalahan pada 2014 lalu.

"Tahun 2014, beberapa pekan menjelang pilpres itu, sejumlah survey menunjukan posisi Jokowi sudah gawat di ambang kekalahan. Tapi lalu diluar strategi tim suksesnya, Jokowi pribadi memilih melakukan umroh seperti yang juga dia lakukan ketika hendak menjadi walikota Solo. Dan itu terbukti menarik simpati pemilih ketika itu," katanya.

Sementara itu, salah satu anggota Tim Kemenangan Nasional Joko Widodo - Ma\'ruf Amin, YenniyWahid menilai kemenangan sementara kubu 01 menunjukan kematangan sikap pemilih, khususnya umat Islam di tanah air dalam menyikapi fitnah dan hoaks dalam Pilpres 2019.

"Insya Alloh umat Islam di Indonesia sudah bisa membedakan mana hoaks dan mana yang tidak. Dan semua tuduhan kalau Pak Jokowi jauh dari umat dan anti Islam ternyata tidak terbukti. Sebaliknya terakhir bahkan Pak Jokowi diterima Raja Salman. Jadi semua hal yang yang dituduhkan, hoaks-hoaks itu tidak berdasar." Kata Yenny Wahid di Ballroom Jakarta Theater usai pidato petahana Jokowi.

Yenny Wahid meyakinkan Joko Widodo akan merangkul semua kalangan jika nanti dikukuhkan sebagai pemenang Pilpres 2019.

"Pak Jokowi akan menjadi presiden bagi semua umat yang ada di Indonesia. Bahkan bagi umat islam yang ada di kubu pak Prabowo. Pak Jokowi akan tetap menjadi pemimpin mereka dan akan mendengarkan keluh kesah mereka serta aspirasi mereka." tegasnya.

\'Bumbu\' pesta demokrasi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved