Selasa, 7 Oktober 2025
ABC World

Kepentingan Batu Bara Menyatukan Dua Kubu Calon Presiden RI

Sejumlah politisi top di Indonesia, termasuk para calon pemimpin seperti Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno memiliki…

"Gara-gara orang pintar, gunung dijual, laut ditanami besi."

Keterkaitan kubu 01 dan 02

Bagian menarik dalam film tersebut adalah bagaimana kedua kandidat calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto, beserta orang-orang di sekelilingnya memiliki keterkaitan dalam mengusasi tambang batu bara.

Dalam film tersebut disebutkan perusahaan mebel PT Rakabu Sejahtera tidak hanya dimiliki Jokowi.

Saham perusahaan tersebut yang juga bergerak di banyak bidang, termasuk konstruksi, pengembangan wilayah transmigrasi, pembebasan lahan, juga dimiliki oleh PT Toba Sejahtera milik Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga induk perusahaan Toba Bara, yang memiliki tambang batu bara.

PT Toba Bara juga membeli perusahaan Sandiaga Uno yang mengoperasikan PLTU Paiton di Jawa Timur.

Beberapa nama lain dari tim sukses kubu 01 Joko Widodo juga dilaporkan memiliki jabatan strategis di sejumlah perusahaan pertambangan, termasuk Osman Sapta Oedang, Dewan penasihan Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma\'ruf yang memiliki kaitan dengan perusahaan PT Total Orbit, serta Haji Isam yang pernah menjadi Wakil Bendahara TKN Jokowi - Maruf, yang juga dikenal sebagai salah satu pengusaha batu bara yang sukses dan disegani di Indonesia.

Di kubu 02, Prabowo Subianto tercatat sebagai pemilik Nusantara Energy Resources yang menaungi tujuh anak perusahaan.

Sandiaga Uno tercatat sebagai pemilik PT Saratagoa Investama Sedaya yang memiliki perusahaan tambang yang pernah merengut korban jiwa dan PT Adaro Energy yang memiliki saham di PLTU Batang.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) juga memiliki orang-orang yang memiliki perusahaan yang bergerak di perusahaan pertambangan.

Presiden Joko Widodo pernah meluncurkan proyek 35 ribu Mega Watt listrik untuk Indonesia, yang menurut film tersebut berarti setidaknya akan menguntungkan 10 perusahaan pertambangan batu bara yang dimiliki jaringan politisi dan pengusaha tersebut.

Awal April 2019, sebuah lembaga non-profit dunia, Global Witness mengeluarkan laporan investigasi yang menunjukkan Sandiaga Uno telah memperoleh keuntungan dari sejumlah pembayaran mencurigakan dari sebuah perusahaan batu bara Indonesia ke perusahaan lain, dengan nilai mencapai US$ 43 juta atau lebih dari Rp 600 miliar.

\'Kesepakatan di belakang panggung\'

Usai pemutaran film Sexy Killers yang diselenggarakan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia di University Melbourne diadakan diskusi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved