Cawapres KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno Saling Serang Namun Santun di Debat Ketiga
Dua calon wakil presiden KH Ma\'ruf Amin dan Sandiaga Uno memilih saling melontarkan kritik dan mencari kelemahan saingan dengan cara…
"Kami akan maksimalkan program ini dengan memperbesar dan menyempurnakannya, kami akan terus meningkatkan layanannya dengan memberikan pusat kesehatan yang dapat dijangkau masyarakat dengan layanan yang lebih baik, dokter yang siap dan redistribusi tenaga medis dan obat yang baik agar masyarakat tidak kekurangan obat."
Penjabaran umum KH Ma\'ruf Amin dikritisi santun oleh Sandiaga Uno dengan merujuk pada kasus "Ibu Lis" yang menurut Sandiaga berhenti berobat karena obatnya tidak lagi dijamin oleh BPJS.
"Kisah Ibu Lis yang pengobatannya harus berhenti karena obatnya tidak dibayarkan BPJS ini tidak boleh ditolerir. Kuncinya pembenahan. Kami dalam 200 hari pertama akan cari akar masalahnya dan menghitung jumlahnya berapa. Kami akan panggilkan tenaga aktuaria terbaik."
Saling serang soal tenaga kerja asing dan stunting

Suasana debat dan adu argumen baru agak terasa di segmen keempat dan kelima ketika kedua cawapres diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada lawan.
Sandiaga Uno, yang mendapat giliran bertanya pertama, memilih mengangkat isu ketenagakerjaan. Sandiaga antara lain mempertanyakan strategi Jokowi-Ma\'ruf untuk mengatasi pengangguran yang didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan isu maraknya tenaga kerja asing, dua isu yang kerap menjadi kritik utama kubu Prabowo Sandi terhadap kinerja kubu petahana.
"Saat pengangguran masih ada 7 juta dan kualitas lapangan pekerjaan belum optimal, pemerintah malah mencabut beberapa keharusan bagi tenaga kerja asing, seperti keharusan mampu berbahasa Indonesia, visa untuk tenaga kerja di strata bawah. Padahal banyak saudara kita yang belum mendapatkan pekerjaan, tapi lapangan kerja justru diberikan pada asing," kata Sandiaga Uno.
Namun serangan halus ini dijawab tenang oleh KH Ma\'ruf Amin. Ia menegaskan bahwa jumlah tenaga kerja asing di Indonesia sangat kecil.
"Tenaga kerja asing di Indonesia terkendali dan jumlahnya hanya di bawah 0,01 % dan itu adalah yang paling rendah di seluruh dunia," tukas KH Ma\'ruf Amin.
Sebaliknya Sandiaga Uno menilai strategi utama untuk mengatasi masalah pengangguran adalah dengan mendorong pertumbuhan usaha menengah dan kecil masyarakat (UMKM) serta akan menerapkan aturan yang lebih ketat bagi tenaga kerja asing.
"UMKM harus mendapat keberpihakan, padahal 97% lapangan pekerjaan dihasilkan oleh UMKM. Di sektor tenaga kerja asing konsep kami yang jelas, siapa pun yang bekerja di sini harus bisa berbahasa Indonesia, seperti juga tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri harus mengasah keterampilan. Kami juga pastikan jumlah perbandingan tenaga kerja asing dan lokal terukur dengan baik," kata Sandiaga Uno.

Di segmen berikutnya giliran KH Ma\'ruf Amin menyerang Sandiaga Uno soal program "sedekah putih" yang dipaparkan Sandiaga Uno di segmen sebelumnya.
"Masalah stunting sangat-sangat ada dalam tahap gawat darurat. Sepertiga anak anak kita kekurangan asupan gizi. Prabowo-Sandi meluncurkan program Indonesia Emas, salah satu aspeknya memastikan ibu-ibu, emak-emak, mendapatkan protein cukup, susu, asupan protein lain seperti ikan dan sebagainya. Dengan program tersebut, diharapkan kita mengurangi stunting signifikan lima tahun ke depan sesuai target," papar Sandiaga.
Pemerintah, menurut Sandiaga, harus melibatkan masyarakat untuk berkontribusi lewat program Sedekah Putih. "Ini program partisipasi kolaboratif karena tidak bisa diselesaikan pemerintah sendiri, harus melibatkan pihak-pihak lain, termasuk dunia usaha," kata Sandiaga.