Polisi Selandia Baru Rilis Lima Nama Korban Tewas Dalam Serangan Di Christchurch
Kepolisian Selandia Baru secara resmi merilis nama lima korban yang ditembak mati di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru sebagai…
Junaid Ismail meninggal di masjid Al Noor, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi.
Seorang teman yang mengunggah kabar tentang kematian Ismail di Facebook mengatakan dia telah menikah dan memiliki tiga anak kecil, dan bahwa keluarga memiliki usaha sebuah toko di sudut jalan di pinggiran Christchurch, Hornby.
Saudara kembarnya Zahid Ismail mengatakan kepada The New Zealand Herald pada hari Selasa (19/3/2019) bahwa keluarganya telah memohon kepada Pemerintah untuk merilis jasad Junaid.
Keluarga dari korban yang terbunuh dalam serangan itu menjadi frustrasi dengan penyerahan jasad para korban tewas yang lambat.
"Saya ingin Junaid dibawa kembali ke keluarga saya karena hanya itu yang dapat saya pengaruhi sekarang," kata Zahid Ismail kepada surat kabar itu.
Polisi Selandia Baru mengatakan mereka memahami kekhawatiran keluarga, tetapi adalah prioritas mereka untuk "memastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan".
Kamel Mohd Kamal Kamel Darwish, 38 tahun
Darwish, seorang warga negara Yordania, juga tewas di masjid Al Noor.
Dia menikah dan memiliki tiga anak berusia antara dua dan tujuh tahun yang masih tinggal di Yordania, menurut Radio Selandia Baru.
Dia dilaporkan bermigrasi ke Selandia Baru sekitar enam bulan lalu.
Saudaranya, Zuhair Darwish, mengatakan kepada penyiar bahwa Darwish telah mengajukan visa sehingga ketiga anaknya dapat bergabung dengannya.
"Sangat sulit untuk tinggal di Yordania dan aku bilang padanya, ke sini, itu tempat terbaik untuk membesarkan anakmu," katanya.
"Semua orang tidak bisa mempercayainya ... aku tidak bisa mempercayainya."
Hati Mohemmed Daoud Nabi, 71 tahun
Hati Mohemmed Daoud Nabi terbunuh di masjid Al Noor.
Dia diidentifikasi dalam pidato dari Perdana Menteri Jacinda Ardern sebagai orang yang membuka pintu masjid untuk penembak.
"[Bapak Nabi] mengucapkan kata-kata \'Halo saudara, selamat datang\'. Kata-kata terakhirnya," kata Ardern.