Sabtu, 4 Oktober 2025
ABC World

Polisi Selandia Baru Rilis Lima Nama Korban Tewas Dalam Serangan Di Christchurch

Kepolisian Selandia Baru secara resmi merilis nama lima korban yang ditembak mati di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru sebagai…

Kepolisian Selandia Baru secara resmi merilis nama lima korban yang ditembak mati di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru sebagai bagian dari dugaan serangan teror nasionalis berkulit putih.

Poin inti:

  • Korban termuda dari serangan itu baru berusia tiga tahun
  • Haji Daoud Nabi, 71, adalah korban tertua dan yang pertama kali diidentifikasi
  • Beberapa dari mereka yang terbunuh bergegas menyelamatkan orang lain selama penembakan

Serangan yang terjadi pada hari Jumat (15/3/2019), yang diyakini dilakukan oleh pria Australia berusia 28 tahun, Brenton Tarrant, adalah pembunuhan massal di masa damai terburuk di Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang.

Rilis ini menandai pengungkapan resmi pertama nama-nama korban oleh kepolisian Selandia Baru, yang telah bekerja mengidentifikasi mayat-mayat itu sebagai bagian dari penyelidikan mereka.

Keluarga dari para korban sebelumnya telah mendapat pemberitahuan tidak resmi tentang jasad mereka pasca serangan terjadi.

Namun, nama-nama yang secara resmi dirilis oleh polisi hari ini bukan satu-satunya nama yang telah muncul secara publik sejauh ini.

Dua nama lain terungkap secara tidak resmi hari ini - nama Khalid Mustafa, 44, dan putranya Hamza, 15 - selama pemakaman pertama para korban.

Selanjutnya 50 orang juga dilaporkan terluka dalam serangan itu, 12 di antaranya masih dalam kondisi kritis.

Inilah yang kita ketahui sejauh ini tentang lima korban pertama yang disebutkan oleh polisi.

Mucaad Ibrahim, 3 tahun

ia ditembak mati di masjid Al Noor.

Bocah laki-laki ini menghadiri shalat Jumat bersama ayah dan kakaknya, Abdi.

Ketika serangan itu dimulai, Abdi lari menyelamatkan diri sementara ayahnya berpura-pura mati. Tapi Mucaad hilang dalam kekacauan.

Media The New Zealand Herald melaporkan bahwa keluarganya berusaha keras mencari sang balita ini di rumah sakit Christchurch dan kemudian mengunggah foto Mucaad, sedang tersenyum bersama saudaranya Abdi dengan tulisan: "Sesungguhnya kami milik Tuhan dan kepada-Nya kami akan kembali. Kami akan selalu merindukanmu saudara ku yang terkasih . "

Junaid Ismail, 36 tahun

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved