Inspirasi Tanpa Henti Dari Atlet Berprestasi Indonesia Stephanie Handojo
Tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, dan salah seorang perempuan Indonesia yang sudah…
Tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, dan salah seorang perempuan Indonesia yang sudah berprestasi internasional adalah Stephanie Handojo, atlet down syndrome yang berprestasi di cabang renang.
Nama Stephanie Handojo sudah seringkali berkumandang di gelaran olahraga internasional, mengharumkan nama Indonesia.
Lewat cabang renang, atlet down syndrome perempuan ini memacu diri menebar inspirasi. Stephanie tak sendirian gigih mengejar prestasi, ada sosok sang ibu yang setia mendampingi.
"Halo selamat siang," sapa Stephanie Handojo ketika ABC tiba di rumahnya di bilangan Jakarta Utara.
Mengenakan kaos olahraga merah dan berkuncir, Stephanie -atlet renang Indonesia -tampak antusias menyambut kedatangan kami.
"Lewat pintu depan aja ya," katanya sambil tersenyum.
Atlet down syndrome 27 tahun ini kemudian membawa ABC masuk ke dalam rumahnya yang asri, yang di dalamnya penuh dengan pajangan medali.
Penghargaan-penghargaan itu adalah bentuk simbolis dari prestasi Stephanie, pengakuan dari kerja keras yang ia lakukan sejak kanak-kanak, dengan dukungan penuh dari sang ibu.
Fani, panggilan akrab Stephanie, mulai serius menekuni renang di usia 8 tahun.
"Dulu waktu Fani masih kecil, dilatih sama mama untuk mengarahkan Fani supaya bagus renangnya," katanya sembari malu-malu.

Sang ibu, Maria Yustina Tjandrasari, mengatakan sedari dini putrinya memang telah diperkenalkan kepada olahraga ini.
"Semula sejak Fani kecil, saya latih sendiri untuk menstimulasi motoriknya, karena gerakan mendatar sangat bagus untuk perkembangan anak down syndrome dan motorik kasarnya," tutur Yusnita.
Namun prestasi Fani dalam cabang renang tak hanya dibentuk oleh latihan yang ia jalani. Ada peristiwa traumatis yang sempat ia lalui.
"Sebelumnya Fani pernah tenggelam waktu lomba renang sehingga trauma air. Untuk mengembalikan kepercayaan dirinya susah sekali. (Fani) muntah-muntah dan mual-mual kalau lihat air kolam," kenang Yusnita.